13 September 2021 - 10:02 WIB | Dibaca : 958 kali

Renovasi Ruang Kerja Mendikbudristek 5 Miliar! Ini Tanggapan Ketua Wilayah LMND DKI

Laporan : Diaz
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID-PALEMBANG, (13/09/2021): Beberapa hari belakangan publik diramaikan dengan kabar renovasi ruang kerja Kementeri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menelan anggaran sebesar 5 Milyar.

Menurut Nasarudin Latupono yang akrab disapa Naslat selaku Ketua Wilayah LMND DKI Jakarta mengatakan bahwa angka 5 Milyar itu merupakan angka fantastis hanya untuk ruang kerja di tengah kesusahan mahasiswa dan anak pelajar dalam mengikuti proses perkuliahaan dan pembelajaran online akibat pandemi covid-19.

“Itu angka yang fantastis hanya untuk renovasi ruang kerja pak Menteri di tengah kesulitan mahasiswa dan pelajar dalam mengikuti proses perkuliahan dan pembelajaran online. Menteri gak usah punya ruang kerja yang bertaburan mutiara namun minim prestasi dan kurang prihatin kepada mahasiswa dan pelajar,” ujar Naslat, Minggu (12/09/21).

Naslat menambahkan, penggunaan anggaran seharusnya diprioritaskan untuk membantu dan meringankan biaya pendidikan. Kehadiran pemerintah selama pandemi disektor pendidikan sangat telat membantu. Misalkan bantuan kuota internet dan peringanan biaya semester.

Meskipun ini harus diapresiasi, namun seharusnya pemerintah lebih sigap dan memprioritaskan upaya-upaya mencerdaskan anak-anak Indonesia dengan menjamin haknya berupa akses pendidikan seperti akses internet, biaya pendidikan, tempat tinggal (asrama mahasiswa), transportasi, dan lain-lain.

Baca Juga :  Kurikulum Pendidikan Bakal Ganti Lagi, Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa Akan Dihapuskan

“Seharusnya anggaran diprioritaskan untuk membantu mahasiswa dan pelajar. Bantuan yang berupa kuota internet dan subsidi biaya semester patut pula diapresiasi meskipun agak telat. Seharusnya lebih sigap dan cepat dalam upaya-upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjamin hak bagi setiap warga negara dalam memenuhi akses,”ungkapnya.

Selain itu, seharusnya pemerintah mulai menyusun dan merevisi sistem pendidikan yang sekarang. Dimana paska pandemi, seluruh sektor kehidupan akan cepat beradaptasi dan mengalami transformasi.

“Pemerintah sudah waktunya menyusun roadmap Pendidikan dan menyiapkan mahasiswa dan pelajar yang memiliki daya saing global, agar kedepannya Indonesia bisa menjadi negara pemimpin global dan tidak hanya menjadi sasaran tenaga kerja asing,” pungkasnya.

Komentar