Swara.id | Palembang – Sehubungan dengan telah bergulirnya Agenda Nasional Kongres PMII ,(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) ke XXI di Kota Palembang, Sumatera Selatan yang dibuka mulai tanggal 09 – 15 Agustus 2024 dan dihadiri oleh Para Tokoh serta Pejabat Nasional sampai Daerah hingga meriah di Arena Jakabaring Sport Centre (JSC).
Namun seiring berjalannya proses rangkaian kegiatan Kongres sampai dengan tanggal 15 Agustus Dini hari juga persidangan Pleno belum juga dimulai, dikarenakan para peserta cabang yang belum tuntas melakukan registrasi kepesertaan sehingga forum belum memenuhi quorum dan berbagai sengketa SK Kepengurusan beberapa Cabang.
Sehingga hal tersebut menuai kontroversi yang kemudian menimbulkan gejolak kekisruhan di lokasi Kongres PMII ke XXI di Kota Palembang.
Sehubungan dengan hal tersebut, segenap jajaran Kepengurusan BPH PB PMII yang di pimpin oleh Bendahara Umum dan Ketua KOPRI PB PMII melakukan rapat konsolidasi di Hotel Anugrah pada tanggal 15 Agustus 2024 dalam rangka upaya penyelamatan organisasi yang kemudian memunculkan beberapa point sebagai berikut:
PERNYATAAN SIKAP BPH PB PMIIl
– BPH PMII menganggap pelaksanaan Pleno Kongres PMII XXI tidak berjalan sesuai konstitusi.
– Forum Pleno tidak dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap sesuai Putusan Pleno BPH PB PMII pada tanggal 28 April 2024.
– Forum pleno tidak memenuhi quorum dan tidak mengindahkan pendapat-pendapat peserta Kongres.
– LPJ Kepengurusan dilakukan secara personal Ketua Umum.
Maka,
– BPH PB PMII mendesak Ketua Umum untuk bertanggungjawab penuh terhadap semua persoalan yang terjadi dan memulai kembali Forum Sidang Pleno Kongres XXI dari awal.
Adapan pernyataan sikap tersebut diikuti sekitar ±40 Orang Pengurus Besar, diantaranya:
Yang bertandatangan dibawah ini:
1. Panji Sukma Nugraha
2. Maya Muizatil Lutfillah
3. Ahmed Betly
4. Armedyestu Prionggo
5. Nova Supensi
6. Muhammad Bintang
7. M. Farid Kurniawan
8. Nurul Azmi
9. Epul Kusnaedi
10. Hamzah Arif
11. Joni Satriawan
12. Tabah Riadi
13. Yogi Apendi
14. Rahmat Giffary Bestamin
15. Fachrurizal
16. Fitria Lesbassa
17. Mu’ammar Kadafi
18. Adib Riyadi
19. Muhammad Ramli Jauhari
20. Yanju Sahara
21. Fathullah Syahrul
22. Ruzi Setiawan
23. Pengkuh Bina
24. Adil Rahmat Kurnia
25. M. Nur Hayan
26. Kamaluddin
27. M. Syaroful Umam
28. M. Irkham
29. Abdurrahman Hamas Nahdly
30. Rama Azizul Hakim
31. Mahbub Ubaedi Alwi
32. Hasnu
33. Abdul Rohman Wahid
34. Arsyad
35. M. Rohim Hidayatullah
36. Robiyatul Adawiyah
37. Fitra Juniarti
Komentar