15 Agustus 2024 - 13:22 WIB | Dibaca : 429 kali

Pernyataan Sikap BPH PB PMII Menyikapi Situasi Kongres PMII XXI

Laporan : Tim Swara
Editor : Noviani Dwi Putri

Swara.id | Palembang – Sehubungan dengan telah bergulirnya Agenda Nasional Kongres PMII ,(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) ke XXI di Kota Palembang, Sumatera Selatan yang dibuka mulai tanggal 09 – 15 Agustus 2024 dan dihadiri oleh Para Tokoh serta Pejabat Nasional sampai Daerah hingga meriah di Arena Jakabaring Sport Centre (JSC).

Namun seiring berjalannya proses rangkaian kegiatan Kongres sampai dengan tanggal 15 Agustus Dini hari juga persidangan Pleno belum juga dimulai, dikarenakan para peserta cabang yang belum tuntas melakukan registrasi kepesertaan sehingga forum belum memenuhi quorum dan berbagai sengketa SK Kepengurusan beberapa Cabang.

Sehingga hal tersebut menuai kontroversi yang kemudian menimbulkan gejolak kekisruhan di lokasi Kongres PMII ke XXI di Kota Palembang.

Sehubungan dengan hal tersebut, segenap jajaran Kepengurusan BPH PB PMII yang di pimpin oleh Bendahara Umum dan Ketua KOPRI PB PMII melakukan rapat konsolidasi di Hotel Anugrah pada tanggal 15 Agustus 2024 dalam rangka upaya penyelamatan organisasi yang kemudian memunculkan beberapa point sebagai berikut:

Baca Juga :  PKC PMII Sumsel Dukung PB PMII Laporkan Gatot Jika Tidak Minta Maaf

PERNYATAAN SIKAP BPH PB PMIIl

– BPH PMII menganggap pelaksanaan Pleno Kongres PMII XXI tidak berjalan sesuai konstitusi.

– Forum Pleno tidak dipimpin oleh Pimpinan Sidang Tetap sesuai Putusan Pleno BPH PB PMII pada tanggal 28 April 2024.

– Forum pleno tidak memenuhi quorum dan tidak mengindahkan pendapat-pendapat peserta Kongres.

– LPJ Kepengurusan dilakukan secara personal Ketua Umum.

Maka,

– BPH PB PMII mendesak Ketua Umum untuk bertanggungjawab penuh terhadap semua persoalan yang terjadi dan memulai kembali Forum Sidang Pleno Kongres XXI dari awal.

Adapan pernyataan sikap tersebut diikuti sekitar ±40 Orang Pengurus Besar, diantaranya:

Yang bertandatangan dibawah ini:

1. Panji Sukma Nugraha

2. Maya Muizatil Lutfillah

3. Ahmed Betly

4. Armedyestu Prionggo

5. Nova Supensi

6. Muhammad Bintang

7. M. Farid Kurniawan

8. Nurul Azmi

9. Epul Kusnaedi

10. Hamzah Arif

11. Joni Satriawan

12. Tabah Riadi

13. Yogi Apendi

14. Rahmat Giffary Bestamin

15. Fachrurizal

16. Fitria Lesbassa

Baca Juga :  Panas Pasal Interupsi Tak Digubris Saat Paripurna, Berakhir dengan Kata Maaf

17. Mu’ammar Kadafi

18. Adib Riyadi

19. Muhammad Ramli Jauhari

20. Yanju Sahara

21. Fathullah Syahrul

22. Ruzi Setiawan

23. Pengkuh Bina

24. Adil Rahmat Kurnia

25. M. Nur Hayan

26. Kamaluddin

27. M. Syaroful Umam

28. M. Irkham

29. Abdurrahman Hamas Nahdly

30. Rama Azizul Hakim

31. Mahbub Ubaedi Alwi

32. Hasnu

33. Abdul Rohman Wahid

34. Arsyad

35. M. Rohim Hidayatullah

36. Robiyatul Adawiyah

37. Fitra Juniarti

Komentar