7 Oktober 2022 - 07:53 WIB | Dibaca : 3,223 kali

Pemerintah Akan Tambah Anggaran KUR Pertanian 2023 Jadi Rp100 Triliun

Laporan : Riski
Editor : Noviani Dwi Putri

Pertanian itu harus lebih maju dan lebih memandirikan dirinya dan bangsanya

SWARAID, JAKARTA: Pemerintah akan menambah alokasi anggaran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian di tahun depan menjadi Rp100 triliun.

Ini disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia  mengklaim, bahwa program tersebut telah berhasil.

Dikatakannya bahwa keberhasilan program KUR tersebut telah pula diakui oleh Bank Dunia maupun lembaga-lembaga lain.

“KUR yang memutar segalanya. Salah satu terobosan Presiden Jokowi yang membuat produktivitas pertanian tinggi. Harus kita lanjutkan ini,” ujarnya di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis, (6/10/22).

Dijelaskan Syahrul, kecilnya rasio kredit macet KUR selama ini, menurut dia, juga menunjukkan tak ada masalah berarti dalam penyaluran dan pengembalian kredit.

Mentan menilai kredit macet KUR pertanian masih di kisaran 0,03 persen dan sangat signifikan dalam menggenjot produktivitas sektor pertanian.

Kenaikan nilai anggaran KUR untuk sektor pertanian juga diperlukan karena sektor tersebut tak hanya mempengaruhi bagaimana pemenuhan kebutuhan makanan, tetapi juga kesehatan dan lapangan kerja.

Pertanian itu, kata Syahrul, juga berperan penting karena menghidupi industri dan memutar ekonomi.

Baca Juga :  Pacu Produksi Pangan?? 7 Juta Petani Tak Kebagian Pupuk Subsidi

“Pertanian itu harus lebih maju dan lebih memandirikan dirinya dan bangsanya. Artinya apa, pertanian itu harus ada yang menanamnya, ada yang mengolahnya dan ada yang memasarkanya,” kata Syahrul.

Sebelumnya, dikatakan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, target penyaluran KUR tahun 2023 akan naik menjadi Rp 460 triliun. Angka ini lebih besar Rp 373 triliun ketimbang target tahun ini.

Airlangga menjelaskan KUR selama ini memiliki plafon sampai Rp 500 juta.

“Selama ini hanya sekitar 20 persen atau Rp1.200 triliun sudah lima tahun, ini akan dinaikkan plafonnya menjadi Rp1.800 triliun di 2024, dengan demikian jumlahnya akan meningkat,” ujarnya.

Komentar