SWARAID-PALEMBANG, (24/02/2021): Satu dari empat pelaku begal berhasil ditangkap Unit Satuan Reserse Kriminal Mapolsek Kertapati beserta barang bukti berupa 1 unit sepeda motor nopol BG 3933 AAC dan 1 bilah pisau jenis cap garpu. Pelaku bernama Rio alias Dedek (21) ini beraksi di kawasan Kertapati, Palembang dan terpaksa ditembak karena melawan saat hendak ditangkap, Jumat (19/02/2021).
Kapolsek Kertapati, AKP Irwan Sidik, membenarkan hal tersebut dan mengatakan, bahwa pelaku bersama tiga rekannya yakni DD, TH, dan BT (DPO) melakukan aksi begal pada, Sabtu (13/2/2021) dini hari lalu tepatnya di atas Jembatan Keramasan Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati.
“Pelaku dan rekannya menodong korban TH dan Gt saat melintas dilokasi. Para pelaku menggunakan sepeda motor dan berpura-pura meminta rokok. Disaat itulah, pelaku langsung menodongkan pisau dan meminta Hp serta sejumlah uang.” Kata Sidik.
Lanjutnya, saat beraksi, anggota Polsek Kertapati melintas dan korban pun saat itu langsung berteriak. Mendengar hal itu, para pelaku langsung melarikan diri.
“Saat kejadian anggota sedang patroli, melihat ada korban langsung berhenti dan menanyai korban, setelah menerima informasi dari korban, anggota langsung melakukan pengejaran.” Terang Sidik.
Sidik pula mengungkapkan, bahwa, disaat petugas mengetahui keberadaan pelaku, lalu petugas langsung melakukan penangkapan.
“Karena melakukan perlawanan akhirnya dilumpuhkan dengan timah panas di kakinya dan barang bukti telah diamankan juga sepeda motor dan Sajam yang digunakan untuk kejahatan.” Beber Sidik.
Tambahnya, untuk saat ini masih ada rekan pelaku yang sedang dikejar dan petugas sudah mengantongi identitas mereka.
“Pelaku saat di interogasi mengakui semua perbuatannya, bahkan dalam catatan sudah ada 5 tempat kejadian perkara atau pelapor yang pernah dilakukan pelaku bersama rekannya. Untuk pasal akan dijerat pasal 365 KUHP ancaman diatas 5 tahun penjara.” Tutup Sidik kepada para awak media saat rilis kasus di Mapolsek Kertapati Palembang.
Sementara itu, pelaku bernama Rio mengaku melakukan aksi kejahatan karena faktor ekonomi.
“Terpaksa pak, tidak ada kerjaan. Setiap hasil di bagi dan uang saya gunakan untuk keperluan sehari-hari saja.” Ungkapnya (singkat).
Komentar