17 Mei 2023 - 00:30 WIB | Dibaca : 745 kali

Peringati Tragedi Mei 98, Forum Sekjen Cipayung Plus Napak Tilas ke Makam Para Korban

Laporan : Ferry
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID, JAKARTA: Forum Sekretaris Jenderal (Sekjen) Cipayung Plus Nasional menyelenggarakan Napak Tilas Reformasi di Komplek Pemakaman Pondok Rangon, Jakarta Timur (15/5/23).

Rangkaian kegiatan “Napak Tilas Reformasi” yang dimulai dengan doa bersama lintas agama dan tabur bunga di Makam Masal Korban Mei 98 oleh Sekretaris Jenderal Cipayung, diantaranya, M Ichya Halimudin (HMI), M Rafsanjani (PMII) Ravindra (HIKMAHBUDHI), Zaki Nugraha (IMM), I Wayan Darmawan (KMHDI), Delvis (PMKRI), Sujahri Somar (GMNI) dan Rijal Wahid (KAMMI).

Menurut Delvis, kegiatan ini ditujukan untuk mengenang sejarah kelam bangsa kita sebagai pelajaran penting.

“Kami mengajak generasi muda khususnya Kelompok Cipayung Plus untuk mengenang sejarah kelam bangsa kita pada Mei 98 sebagai pelajaran penting betapa berdarah dan gelapnya sisi lain dari reformasi dan demokratisasi republik ini,” ujar Sekjen PMKRI tersebut.

Ravindra selaku Sekjen PP HIKMAHBUDHI menambahkan ada janji reformasi yang harus ditagih kepada aktor gerakan Mei 98 yang hari ini ada dalam lingkaran kekuasaan.

“Penting rasanya untuk berkontemplasi dan merumuskan kembali serta menagih janji reformasi kepada para aktor-aktor gerakan yang hari ini berada di dalam kekuasaan” ujar Ravindra.

Baca Juga :  Kasus Perkosaan 12 Santriwati Kembali Mencuatkan Desakan Hukuman Kebiri

Wayan Darmawan menambahkan, memasuki tahun politik semangat gerakan reformasi harus terus dijaga dan diperjuangkan agar dapat terwujudnya demokrasi seperti cita-cita besar perjuangan reformasi.

“Terlebih lagi negara kita sedang menyongsong tahun politik 2024 sehingga momen politik tersebut harus menjadi pengingat bahwa perjuangan reformasi perlu tercermin dalam praktik dan perjuangan untuk meraih kekuasaan dalam rangka mewujudkan cita-cita reformasi yakni menegakkan demokrasi,” tambah Darmawan.

Menurut Forum Sekjen Cipayung Plus hal tersebut dapat dicapai dengan upaya semua pihak, bergotong royong untuk menjaga pesta demokrasi ini tidak dibajak oleh segelintir kepentingan elite dan pemodal.

“Jangan sampai negara ini ada dalam dominasi politik dan oligarki bisnis yang hanya menghisap kekayaan negara ini untuk kepentingan mereka semata, lawan kita hari ini adalah politik tansaksional yang mencederai kedaulatan rakyat, kejahatan serius ini jangan dibirakan!” Tutup Zaki Nugraha.

Komentar