22 November 2022 - 05:20 WIB | Dibaca : 465 kali

Askolani Launching Air Minum Mineral Dalam Kemasan “Betuah”

Laporan : Maulana
Editor : Egi Saputra

Tentunya nanti akan menghidupkan 248 Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang ada di Banyuasin.

SWARAID, BANYUASIN: Secara resmi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Banyuasin dengan merk dangang “Betuah” dilaunching oleh Bupati Banyuasin bersamaan dengan acara pembukaan PORKAB , di lapangan upacara Pemkab Banyuasin, Senin (21/11/2022).

Didampingi Wakil Bupati, H. Askolani, SH., MH mengatakan bahwa hadirnya produk air minum mineral “Betuah” ini merupakan salah satu tugas pemerintah dalam mengelola secara penuh sumber daya alam yang ada di Kab. Banyuasin. Ia mengatakan telah banyak perusahan air minum mineral di Banyuasin yang memproduksi air minum dalam kemasan, dan pemerintah kabupaten harus hadir guna mengelola sendiri kekayaan alam di Kab. Banyuasin.

“Sumber air bersih di Kab. Banyuasin ini melimpah, banyak perusahan air minum beroperasi di kabupaten kita karena sumber daya alam tersebut, jadi kami pemerintah punya pemikiran untuk mengelola sendiri sumber daya yang melimpah ini dengan cara memproduksi pula air minum dalam kemasan untuk masyarakat Banyuasin, Sumatera selatan dan untuk Indonesia,” kata Askolani.

Askolani menuturkan, dengan adanya air minum Batuah yang dikelola oleh PT. Sei Sembilang ini diharapkan mampu meningkatkan PAD ( Pendapatan Asli Daerah ). Selain itu pula dapat menyemangati pertumbuhan ekonomi di Kab. Banyuasin serta mengurangi angka pengangguran.

Baca Juga :  Diduga Tidak Netral, Oknum ASN Banyuasin dilaporkan ke Bawaslu

“Tentunya nanti akan menghidupkan 248 Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang ada di Banyuasin. Untuk itu harapannya kedepan, khususnya masyarakat Banyuasin mendukung dan membeli produk aseli bumi Sedulang setudung ini,” ujarnya.

Sementara, Dirut PT. Sei Sembilang, Heryadi HM Yusuf menjelaskan, saat ini AMDK “Betuah” Diproduksi melalui proses makloon, yaitu proses produksi yang dilakukan dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak perusahan AMDK lain dengan syarat dan ketentuan tertentu, yang telah tertuang dalam Permenperin no. 96/M-IND/PER/12/2011.

“Untuk produksi kita masih lakukan makloon di PT. Tirta Osmosis (Alfaone), karena saat ini kita masih menunggu persiapan pabrik kita sendiri. Sembari menunggu kesiapan pabrik, kita tetap lakukan produksi di tempat lain, agar kita bisa langsung memasarkan air mineral Batuah ini sehingga mampu memberikan PAD walaupun belum sesuai harapan,” kata Heryadi.

Dikatakan Heryadi, AMDK Betuah dalam pemasarannya masih terbatas, harga yang ditetapkan pun masih mengikuti harga dari perusahaan PT. Tirta Osmosis. Dirinya menjelaskan hal tersebut telah disepakati bersama agar tidak mempengaruhi harga pasar.

Baca Juga :  Tanjung Carat Berpengaruh Positif Dengan Ekspor dan Investasi di Sumsel

“Kita baru produksi kemasan botol 330 ml dan cup 240 ml, masih terbatas karena kita sesuaikan dengan modal yang kita siapkan, namun kedepan jika pabrik sudah bisa jalan kita akan produksi kemasan botol, cup dan juga galon. Untuk harga kita masih ikut harga Alfaone, nanti kalo kita produksi sendiri, harga bisa kita sesuaikan, mungkin nanti bisa lebih murah,” jelasnya.

Komentar