La kupakeke STB masih jugo dak dapat siaran. Siaran tv digital dak biso dirasoke kito yang di daerah yang jauh dari pemancar tv
SWARAID, PALEMBANG: Pemerintah resmi mematikan siaran tv analog wilayah Bali dan sebagian wilayah Sumatera Selatan, Sabtu (1/04/23) sesuai dengan rencana yang telah digulirkan dan sebelumnya sudah dilakukan di wilayah lain sejak 2 November 2022 lalu.
Pengalihan dari siaran analog ke siaran digital ini tertuang dalam Peraturan Menteri No. 11/2021 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 6/2021 mengenai Penyelenggaraan Penyiaran.
Untuk diketahui, Kementerian Informasi dan Komunikasi atau Kominfo merancang proses peralihan ke TV digital secara bertahap mulai dari 30 April 2022 dan rampung pada 2 November 2022.
Namun perpindahan siaran analog ke digital alias ASO (Analog Switch Off ) menimbulkan sejumlah tanda tanya dan polemik di kalangan masyarakat.
Pemerintah tentunya telah mempertimbangkan kelebihan dan keuntungan yang bisa didapatkan ketika beralih ke TV digital.
Pertama, kualitas gambar dan suara pada televisi akan lebih bagus dan jernih. Kedua, akan lebih banyak program televisi berkualitas yang bisa dinikmati.
Ketiga, siaran TV digital memiliki spektrum frekuensi radio yang lebih efisien dengan kemampuan menghemat spektrum frekuensi hingga 700 MHz. Di mana nantinya spektrum frekuensi yang sebelumnya digunakan pada TV analog akan dialihkan untuk jaringan komunikasi 4G dan 5G. Hal tersebut sangat membantu dalam program penyebaran serta peningkatan kualitas internet di Indonesia menjadi lebih baik.
Kemudian, pemerintah pula telah mewajibkan adanya early warning system pada tiap alat bantu penerima sinyal digital yang berfungsi untuk memberikan peringatan dini jika terjadi bencana di suatu wilayah.
Lantas apa kabar hari ini setelah siaran tv analog disuntik mati?
Set Top Box Jadi Barang Paling Dicari
Seketika masyarakat panik mendapati pesawat televisi mereka sudah tidak menangkap siaran seperti biasanya, terutama mereka yang tidak update terhadap imbauan yang telah disampaikan pemerintah jauh-jauh hari.
Kepanikan membuat warga seketika berlomba-lomba memburu set top box. Terpantau di media sosial Facebook, nyaris warganet memposting sedang mencari set top box murah.
Hal ini tentu disambut baik oleh para pebisnis, bersaing dengan pemburu, penjual pun memenuhi beranda dengan tawaran produk mereka yang juga bersaing dengan harga termurah.
Tak Bisa Menangkap Siaran
Tak kalah heboh, sebagian warga di wilayah tertentu mengeluhkan kendala yang mereka hadapi meski telah menggunakan set top box.
Kendala ini dirasakan sebagian warga di wilayah Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin.
“La kupakeke STB masih jugo dak dapat siaran. Siaran tv digital dak biso dirasoke kito yang di daerah yang jauh dari pemancar tv.” Keluh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Mewakili masyarakat yang bernasib sama, ia mengaku kecewa. Ia menilai ini menunjukkan bahwa keputusan pengalihan diambil tanpa persiapan penunjang yang memadai. Ia berharap pemangku kebijakan dapat lebih memahami situasi di lapangan sebelum membuat keputusan yang menyangkut masyarakat luas.
“Lebih bijaksanalah, jangan sampai kami meraso jadi dirugikan. Kami sudah dukung pemerintah. Disuruh pakai STB, pakai. Kami rela beli malah. Tapi nyatonyo, malah kami dak biso nonton tv.” Tukas yang lain.
Komentar