2 Maret 2023 - 09:55 WIB | Dibaca : 270 kali

Sopir Angkut Batu Bara Laporkan Aksi Pungli Modus Baru, Polisi Turun Tangan

Laporan : Surya
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID, MURATARA: Laporan adanya aksi pungli berasal dari sopir truk angkut batu bara yang melintas di jalan houling Desa Ketapat Bening dan Air Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.

Dikatakan aksi pungli menggunakan modus baru yakni jualan air kemasan dengan harga Rp50 ribu per botol.

Pelaku memaksa sopir yang melintas wajib membeli dagangan mereka.

‘’Memang saat ini  banyak pedagang air kemasan di jalan batu bara. Sopir wajib beli, hargonyo Rp50 ribu/botol. Kalau idak beli, mobil kami diancam dilempar batu,” kata Toni, pengemudi truk angkutan batu bara, di wilayah Rawas Ilir, Rabu, (1/03/23).

Dikatakan, ada beberapa posko yang sengaja didirikan pelaku pungli dengan modus berjualan air kemasan tersebut.

Sejumlah sopir mengaku resah dengan aksi tersebut. Warga yang berdagang kerap menebar teror meski hanya dilakukan secara verbal.

Tak hanya itu, kini marak pedagang dadakan yang menawarkan bahan bakar minyak eceran illgal dari penyulingan, dengan harga yang tinggi.

‘’Kami dipakso beli dengan hargo tinggi padahal minyaknyo minyak masakan, bikin mesin rontok,” ujarnya yang berharap, situasi itu bisa menjadi sorotan dari pemerintah maupun aparat kepolisian.

Baca Juga :  Diduga Melakukan Pungli, 4 Jukir Diciduk Polisi

Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra, melalui Kapolsek Rawas Ilir AKP Hendri mengaku sudah mendapat informasi tersebut.

‘’Kita  sudah turun ke lapangan melakukan patroli dan pemantauan,’’ katanya.

Namun ada versi informasi berbeda saat mereka turun ke lapangan.

Ada tiga titik pos penjualan air kemasan yang didirikan oknum warga.

Penjualan dilakukan dengan kesepakatan kedua belah pihak dan tingginya harga tidak seperti yang dilaporkan.

“Untuk harga tidak sampai Rp50 ribu, tapi Rp10 ribu/botol. Pedagang mengaku tidak memaksa, sopir mau membeli silakan tidak juga silakan. Mereka hanya sekadar menawarkan bagi yang mau saja,” ucapnya.

Pihak Polsek Rawas Ilir mengaku sudah melakukan kroscek.

Dia menyarankan ke sejumlah sopir truck angkutan batu bara, agar tidak takut melaporkan kejadian yang mereka alami secara resmi, jika ada ancaman, teror, maupun aksi lempar batu saat mereka melintas.

“Kalau sudah ada unsur pemaksaan silakan laporkan saja, nanti kami tindak. Tapi jika hanya sekedar berdagang, saya rasa itu tidak jadi kendala, karena mereka menjual kepada yang mau saja,” timpalnya.

Baca Juga :  Ratu Dewa Serahkan Piala KOINYANLIK ke 10 OPD di Lingkungan Pemkot Palembang

Dikatakan, pihaknya  akan menerjunkan anggota untuk melakukan patroli di sepanjang jalan houling batu bara.

Sekaligus mengumpulkan sejumlah perusahaan akomodasi angkutan truck batu bara di wilayah itu.

“Nanti akan saya undang semua pihak terkait membahas permasalahan itu. Jangan sampai muncul kesalahpahaman antara sopir maupun pedagang di sana,” katanya.

Komentar