25 April 2024 - 08:43 WIB | Dibaca : 322 kali

Ratu Dewa Raih Penghargaan Dari Mendagri Pada Hari OTODA 2024

Laporan : Tim Swara
Editor : Noviani Dwi Putri

Alhamdulillah Palembang berada di peringkat ke 7 kota Se Indonesia dan satu-satunya di Sumsel, tentunya akan kita tingkatkan lagi kedepanya,

SWARA.ID | Surabaya – Setelah mengikuti upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 tahun 2024 di Balai Kota Surabaya, Pj Walikota Palembang Ratu Dewa berhasil menerima penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kamis (25/4/2024).

Penghargaan itu diberikan oleh mantan jenderal polisi bintang empat tersebut kepada Ratu Dewa atas Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan Skor 3,4541 dan Status Kinerja Tinggi Berdasarkan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) Tahun 2023.

Ratu Dewa berhasil membawa Kota Palembang menjadi satu-satunya kota di Provinsi Sumatera Selatan yang meraih penghargaan bergengsi ini.

Pj Walikota Ratu Dewa menyatakan bahwa penghargaan tersebut hanya diberikan kepada 5 provinsi, 10 kota, dan 14 kabupaten terbaik di Indonesia berdasarkan kinerjanya.

“Alhamdulillah Palembang berada di peringkat ke 7 kota Se Indonesia dan satu-satunya di Sumsel, tentunya akan kita tingkatkan lagi kedepanya,” ujarnya.

Dengan pencapaian ini, Ratu Dewa bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi warga kota.

“Semua ini kami persembahkan untuk warga Kota Palembang, sekali lagi kami ucapkan terimakasih,” bebernya.

Baca Juga :  RD Siapkan Sanksi bagi ASN Bolos di Hari Pertama Pascacuti Lebaran

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian memberi selamat kepada pemerintah daerah yang berhasil meraih penghargaan ini pada Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28.

Ia menekankan bahwa penghargaan tersebut diberikan atas dasar prestasi dan telah melalui proses penilaian yang teliti.

“Penilaian dalam pemberian penghargaan tidak dilakukan kemendagri sendiri tapi dilakukan oleh panel yang tergabung dari semua unsur pemerintah yang terkait, termasuk sekretaris militer mengecek,” ujarnya.

Proses penilaian juga melibatkan pihak eksternal, seperti akademisi dan lembaga internasional terkait di Indonesia.

“Juga lembaga-lembaga internasional yang ada di indonesia yang kredibel dan tidak bisa di intervensi, peraih penghargaan perlu bangga karena bukan pesanan melainkan penilaian objektif yang cukup panjang,” tutupnya.

Komentar