Swara.id | Palembang – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan akademik.
Penandatanganan LoI ini menjadi langkah awal untuk membangun kemitraan yang kuat untuk bekerjasama dengan berbagai bidang antara kedua pihak. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si dan Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana selaku Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri RI, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Rektorat Kampus Jakabaring UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (20/8/24).
Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakannya perjanjian kerjasama antara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Raden Fatah Palembang dengan Pusat Strategis Kebijakan Isu Khusus dan Analisis Data (SK IKAD), yang ditandatangani oleh Prof. Dr. H. Izomiddin, M.A selaku Dekan FISIP dan Made P Sentanajaya selaku Plh. Kapus SK IKAD.
Rektor UIN Raden Fatah, Prof. Nyayu Khodijah menyambut baik kehadiran tamu istimewa dari Kementerian Luar Negeri, menurut Rektor, dengan penandatanganan LoI ini menjadi langkah penting UIN Raden Fatah untuk mencapai target selanjutnya yakni unggul di Asia Tenggara.
“Penandatanganan LoI dengan Kementerian Luar Negeri ini, merupakan langkah penting UIN Raden Fatah untuk dapat mencapai target selanjutnya yakni unggul di Asia Tenggara,” ujarnya.
Rektor juga menyampaikan ke depannya UIN Raden Fatah akan mengembangkan Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional, dengan SDM yang luar biasa yang telah dimiliki UIN Raden Fatah, baik dari kuantitas maupun kualitas.
“UIN Raden Fatah ke depannya akan mengembangkan Prodi Hubungan Internasional, harapannya dengan LoI yang telah ditandatangani ini dapat berlanjut menjadi MoU dan juga MoA. Harapan ke depannya juga penandatanganan ini tidak hanya kerjasama di atas kertas tapi dapat diimplementasikan dengan baik melalui kerjasama riset, pengembangan SDM, kegiatan Praktik Profesi Mahasiswa (PPM), dan juga berupa beasiswa kepada para dosen serta alumni untuk melanjutkan ke jenjang S2 dan S3,” harapnya.
Sementara itu, Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana selaku Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri RI, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting untuk dapat bersinergi dengan UIN Raden Fatah Palembang, melaksanakan kolaborasi yang terstruktur dalam mengembangkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.
“Kami siap mendukung dan bersinergi dengan UIN Raden Fatah Palembang, baik dalam hal substansi dan juga pengadaan dosen, sehingga bisa mencapai target dan tujuannya,” ungkapnya.
Selain LoI, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum dari Kementerian Luar Negeri, yang menghadirkan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno L.P Marsudi sebagai Keynote Speaker. Melalui virtual, Menlu RI, Retno Marsudi dalam sambutan membahas kebijakan luar negeri RI di 38 provinsi.
“Dunia melihat Indonesia sebagai “trusted partner” dan sebagai “bridge builder”. Karena kontribusinya menjadi bagian dari solusi masalah dunia, Indonesia dihormati,” ucap Menlu, RI, Retno Marsudi dalam sambutan pembuka secara virtual mengawali kuliah umum serentak.
Kuliah umum Politik Luar Negeri ini diselenggarakan di Auditorium Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Kampus Jakabaring UIN Raden Fatah Palembang, dengan mengusung tema “10 Tahun Perjalanan Diplomasi Indonesia”. Dalam kegiatan ini juga hadir sebagai Narasumber Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana selaku Kepala Strategi dan Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Komentar