4 Februari 2025 - 10:38 WIB | Dibaca : 295 kali

UIN Raden Fatah Palembang Gelar Peringatan Isra Mikraj 1446 H Bersama Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al-Munawwar

Laporan : Agustina
Editor : Noviani Dwi Putri

Swara.id | Palembang – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menyelenggarakan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang berlangsung di Masjid Darul Muttaqin Kampus Sudirman UIN Raden Fatah Palembang, Selasa (4/02/25).

Acara ini dihadiri langsung oleh Prof. Dr. KH. Al-habib Said Agil Husin Al Munawwar, M.A., Al-Hafizh., seorang hafidz, qori’, ahli ushul fiqh, serta pengajar Pascasarjana di berbagai perguruan tinggi sekaligus Menteri Agama Republik Indonesia di era Kabinet Gotong Royong (2001-2004), ia juga merupakan alumni dari UIN Raden Fatah Palembang.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh segenap pimpinan UIN Raden Fatah Palembang, Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Syafitri Irwan, S.Ag., M.Pd.I., Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Palembang, Dr. H. Saefudin, S.Ag., M.Si., serta para mahasantri UIN Raden Fatah Palembang.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., mengungkapkan rasa bahagia dan bangga atas kehadiran Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al-Munawwar di tengah-tengah civitas academica UIN Raden Fatah Palembang.

Baca Juga :  UIN Raden Fatah Palembang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur SNBP dan SNBT Tahun 2025

“Saya merasa bahagia sekaligus bangga karena kehadiran orang yang selama ini ditunggu-tunggu di UIN Raden Fatah Palembang. Alhamdulillah, Prof. Said Agil bisa hadir dalam acara Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW ini. Kami mengucapkan terima Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al-Munawwar, M.A., yang telah menyempatkan waktunya untuk hadir, meskipun di tengah kesibukannya sebagai juri Musabaqoh Tilawatil Qur’an Internasional. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kemudahan dalam segala urusan beliau,” ujarnya.

Prof. Adil juga menekankan bahwa peringatan Isra Mikraj tahun ini merupakan bagian dari pembinaan rohani dan mental bagi civitas academica UIN Raden Fatah Palembang. Ia menegaskan pentingnya menghidupkan kembali peringatan hari-hari besar Islam yang dimulai dari masjid, sebagai upaya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu keislaman dan memperkuat spiritualitas di lingkungan kampus.

“Acara ini sengaja diadakan di masjid, bukan di gedung lain, karena kami berharap ini menjadi momentum kebangkitan spiritual bagi UIN Raden Fatah Palembang. Kita akan menyinergikan berbagai kegiatan yang ada di ma’had dan masjid, sehingga mahasiswa dapat kembali merasakan atmosfer keilmuan Islam yang kuat, seperti belajar tafsir, ilmu hadis, dan tasawuf di sekitar masjid,” jelasnya.

Baca Juga :  Gelar Festival Grafitaci, UIN Raden Fatah Kembangkan Warisan Budaya Lokal dan Internasional

Lebih lanjut, Prof. Adil juga berharap dengan terselenggaranya acara ini, peringatan hari-hari besar Islam dapat semakin membudaya di lingkungan kampus UIN Raden Fatah Palembang, sehingga dapat menjadi wadah pembinaan karakter dan spiritualitas bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademik.

Sementara itu, dalam ceramahnya, Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al-Munawwar, M.A., menyampaikan pesan inspiratif tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mikraj. Ia menekankan bahwa peristiwa tersebut merupakan mukjizat yang tidak dapat dijelaskan secara rasional maupun ilmiah karena sepintar dan secanggih apa pun teknologi manusia, perjalanan Isra Mikraj tetap berada di luar jangkauan akal manusia.

“Bayangkan, hanya dalam beberapa jam, Rasulullah diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa, yang pada masa itu membutuhkan waktu 40 hingga 60 hari perjalanan. Secara logika, hal ini tidak mungkin, tetapi karena ini adalah kehendak Allah, maka apa pun bisa terjadi,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa perjalanan Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha adalah bukti kebesaran Allah SWT.

Baca Juga :  UIN Raden Fatah Jadi Tuan Rumah Lokakarya UI GreenMetric 2024

“Isra merupakan perjalanan di waktu malam yang sangat singkat dari satu tempat suci ke tempat suci lainnya. Setelah mencapai Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad SAW diangkat naik ke langit ketujuh hingga mencapai Sidratul Muntaha dan Baitul Ma’mur. Peristiwa ini menunjukkan sebagian kecil dari kebesaran Allah SWT yang tidak dapat diukur dengan ilmu pengetahuan manusia,” tambahnya.

Selain ceramah, acara peringatan Isra Mikraj ini juga dimeriahkan dengan lantunan qosidah yang langsung dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Said Agil Husin Al-Munawwar, M.A.

Komentar