SwaraID – Palembang, (08/10/20) : Hari kedua aksi penolakan disahkannya UU Cipta Kerja Omnibus Law, ratusan massa yang tergabung dari buruh, pekerja dan mahasiswa kembali memenuhi halaman Gedung DPRD Sumatera Selatan dengan hari ini. Orasi dari berbagai perwakilan elemen terus disampaikan di depan pintu gedung DPRD yang di pagari sejumlah kepolisan yang bertugas.
Ketua Solidaritas Perempuan Indonesia Emilia (34) ikut angkat bicara pada aksi Tolak Omnibus Law hari ini.
“Saya sebagai Ketua solidaritas perempuan yang hadir langsung pada hari ini untuk menolak UU Cilaka Omnibus Law ini sendiri yang sangat jelas tidak memihak terhadap masyarakat. RUU Cilaka Omnibus Law ini memperburuk hak perlindungan buruh perempuan” tegasnya.
Emilia menjelaskan, bahwa salah satu RUU Cilaka yang tidak disepakatinya yaitu UU tersebut tidak kenal cuti karena haid atau keguguran, karena hanya menyebutkan cuti tahunan atau cuti panjang lainnya yang diatur dalam kerja.
“Maka kami sangat mendesak Pemerintah dan juga Dewan Perwakilan Rakyat maupun pusat untuk mencabut UU ini. Karena UU tersebut sangat tidak memihak kepada masyarskat khususnya perempuan sendiri. Saya tidak peduli ada beberapa jumlah dari kawan-kawan solidaritas perempuan yang hadir pada yang ini, yang terpenting suara kami dan para buruh tani serta pekerja maupun mahasiswa menjadi satu. ” Tutupnya tegas.
Komentar