SWARAID, PALEMBANG: Anggar adalah ilmu beladiri menggunakan senjata, yang berkembang menjadi seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan, dan mobilitas adalah aset terbesar pemain anggar.
Salah satu tokoh olahraga cabang anggar yang telah melahirkan sejumlah atlet-atlet anggar berprestasi di Palembang, Sumatera Selatan yakni Lukman.
Bernama lengkap Lukman Ahmadi BA, mantan atlet anggar Jawa Barat ini hijrah ke Palembang pada tahun 1987, dirinya mulai menghidupkan dan mendirikan kembali cabor tersebut yang telah lama mati suri di Sumsel.
“Pada Tahun 1987, saya diminta orang tua untuk pindah ke Palembang, mengingat mereka sudah tua dan anak laki-laki hanya ada dua, hingga saya pun memutuskan pindah ke Palembang,” kata Lukman, Senin (13/3/23).
“Usai POM IX tahun 1971 di Palembang, saat itu cabor anggar tengah vacum hingga saya di minta untuk membangun kembali olahraga anggar,” tutur dia.
Lukman menceritakan, memang pada saat itu semua fasilitas di daerah hampir 90% disponsori oleh bank Dagang Negara.
Hingga akhirnya, dirinya harus menemui pimpinan bank tersebut bersama ketua KONI yang waktu itu masih dijabat Bapak Aidil Fitrisyah.
Singkat cerita, akhirnya pertemuan pun sukses dan IKASI Sumsel pun kembali bangkit.
Dimulai dengan anak sekaligus murid pertamanya Lucky Ramdahani, Lukman mulai melatih putranya yang masih kelas 1 SMP.
Pria kelahiran 12 September 1945 ini, kemudian mulai melakukan “Road Go To School” ke sekolah-sekolah untuk mencari dan mengumpulkan bibit baru dalam kurun waktu 1 tahun.
“Awalnya saya merekrut guru-guru yang menguasai anggar, sedangkan untuk atlet sendiri dimulai dengan merekrut dari pelajar seperti SMA 1, SMA 2, dan SMA 3. Namun, karena masih kurangnya informasi mengenai cabor anggar kepada orang tua siswa, atlet pun justru datang dari lingkungan atlet-atlet itu sendiiri yakni teman, saudara ataupun tetangga. Syukur alhamdulillah hingga sekarang, cabor anggar masih tetap eksis dan menunjukkan peningkatan prestasi,” ungkap dia.
Dibantu putra-putrinya, Ayah 6 orang anak ini telah mencetak atlet anggar berprestasi Nasional dan Internasional melalui Sriwijaya Fencing Club (SFC) yang dibentuknya.
“Sekarang dibantu anak saya Rizki, Rian dan Agista serta tim, yang tergabung dalam Club SFC, alhamdulillah telah banyak atlet anggar yang berprestasi dalam ajang PON dan Sea Games,” tutupnya.
Komentar