SWARAID, MUARA ENIM: Pemerintah Kabupaten Muara Enim melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting, salah satunya dengan diluncurkannya Aplikasi Posting Cinta (Pengatur pola konsumsi pangan dengan gizi seimbang untuk mencegah stunting yang menggambarkan cinta ibu dan anak) di Balai Agung Serasan Sekundang oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Muara Enim, H. Riswandar, Selasa (4/4/23).
Upaya yang dilakukan ialah dengan edukasi yang tepat dan berlanjut kepada orang tua sehingga dapat memonitor perkembangan gizi anak antara lain dengan penggunaan mobile apps (aplikasi smartphone) untuk tracking pola konsumsi dan pemenuhan kebutuhan gizi pada bayi seribu hari pertama kehidupan dalam hal ini Aplikasi Posting Cinta besutan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Muara Enim.
Pengembangan aplikasi ini diharapkan dapat secara komprehensif, terstruktur, dan dapat menjawab semua kebutuhan pengembangan sistem termasuk di dalamnya adalah membantu peranan sebagai channel posyandu untuk menginformasikan kandungan gizi yang penting untuk pecegahan stunting.
“Mobile apps tersebut nantinya juga dapat memonitor profile dari tiap user yaitu Ibu dan Bayi, seperti jadwal bayi ditimbang berat, diukur tingginya, informasi vaksin dan perkembangan anak untuk mencegah stunting,” terang Syamsiah, Kadis Ketapang Muara Enim saat menyampaikan laporannya.
Lanjutnya, dengan adanya mobile apps tersebut, orang tua dapat memonitor perkembangan gizi agar masalah stunting dapat ditangani segera.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Riswandar berharap dengan diluncurkannya Aplikasi Posting Cinta ini dapat memberikan manfaat bahkan dapat mempercepat penanganan kasus stunting di Kabupaten Muara Enim, sekaligus mendukung terwujudnya #MERAKYAT Muara Enim untuk Rakyat yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, Sehat, dan Sejahtera.
Lanjut Asisten, mendengar penjelasan yang disampaikan oleh Kadis Ketapang tadi tentu aplikasi ini dapat menekan angka stunting di Kabupaten Muara Enim apabila benar-benar diterapkan dengan baik.
“Yang terpenting kepada bidan desa atau tenaga kesehatan yang bertugas menangani langsung masalah stunting ini agar dapat menerapkan dan mensosialisasikan aplikasi ini kepada ibu-ibu dalam setiap kesempatan,” tegas Riswandar.
Hadir di antaranya Unsur Forkopimda Kabupaten Muara Enim, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemkab. Muara Enim, Ketua Organisasi Wanita dalam Kabupaten Muara Enim, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Muara Enim, dan Bidan Desa se-Kabupaten Muara Enim.
Komentar