SWARAID, BANYUASIN: Kasus bibir dan langit mulut sumbing di wilayah Kabupaten Banyuasin masih menjadi permasalahan yang harus lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah daerah dan dinas terkait, mengingat Kabupaten Banyuasin menjadi wilayah terbanyak kasus bibir sumbing di Provinsi Sumatera selatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua IDI Cabang Kabupaten Banyuasin, dr. H. Hendri Farozah, Sp.B saat acara bakti sosial “Operasi Bibir Dan Langit Mulut Sumbing Gratis” dalam peringatan Hari Bhakti IDI, di RSUD Kab. Banyuasin.
“Banyuasin ini terbanyak kasus bibir sumbing, karena banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Dengan wilayahnya yang luas dan jumlah penduduknya yang banyak, serta letak geografis yang merupakan perairan, kasus bibir sumbing ini masih banyak yang belum bisa kita bantu obati, selain biaya yang mahal, si penderita pun masih ada yang malu untuk memeriksakan dan mengobatinya,” kata dr. Hendri, Selasa (18/7/23).
“Bibir sumbing ini bisa terjadi karena adanya mutasi gen, faktor keturunan, dan kurangnya asupan gizi yang tidak seimbang,” sambung dia.
Sementara, Ketua Yayasan Ummi Romlah (YUR), dr. Iqmal perlianta, Sp. BP-RE, Subspes. K. M. (K) menerangkan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan agenda tahunan yang selalu diadakan.
Didanai oleh organisasi dunia Smiletrain, YUR bersama IDI dan mengajak Dinas Kesehatan di tiap kabupaten/kota tidak hanya wilayah Sumatera Selatan, namun seluruh indonesia untuk melakukan kegiatan amal dalam membantu penderita bibir dan langit mulut sumbing yang ada di seluruh daerah termasuk kabupaten Banyuasin guna memberikan operasi secara gratis kepada para penderita.
“Ini sudah yang ke 4 kami adakan operasi gratis bibir dan langit mulut sumbing di Kab. Banyuasin. Tahun ini yang mendaftar 20 orang, namun yang telah discreening hanya ada 13 orang pasien operasi, sisanya akan kita tindak lanjuti kembali, pasien terdiri dari balita hingga dewasa,” ungkap dr. Iqmal.
Dikatakan dr. Iqmal, dalam penanganannya sendiri terdapat tingkat kesulitan yang berbeda, namun dengan perlengkapan yang memadai dan kemampuan para tim ahli bedah, setiap kesulitan dapat diminimalisir.
Untuk itu, dengan adanya kegiatan operasi gratis ini, masyarakat penderita bibir dan langit mulut sumbing dapat terbantu.
“Target khusus, sebenarnya hanya ingin bagaimana membuat senyum baru anak indonesia, Berapapun jumlahnya selama kita masih kuat, masih ada yang membutuhkan, tenaga masih ada, itu akan tetap kita jalankan, jadi ini tanpa batas,” ujar dia.
Salah seorang keluarga pasien operasi, Sudirman yang tengah menunggu giliran mengungkapkan rasa terimakasihnya atas operasi gratis bibir dan langit mulut sumbing yang telah dilaksanakan oleh IDI Kab. Banyuasin bersama Yayasan Ummi Romlah, dengan adanya kegiatan ini masyarakat kurang mampu seperti dirinya sangat terbantu tanpa harus mengeluarkan biaya operasi sepeserpun.
“Puji syukur, kami sangat terbantu, kalau tidak ada kegiatan ini mungkin kami tidak akan mampu, karena biayanya mahal. Dan ini sudah operasi yang tiga untuk anak saya, sekali lagi saya sangat terbantu dan berterimakasih kepada yayasan ummi romlah,” tutur Sudirman.
Komentar