SWARAID, PAGARALAM : Aktivitas Gunung Dempo dikabarkan meningkat dari status normal menjadi waspada.
Memperhatikan surat Badan Geologi Kementerian ESDM (Nomor : 5.Lap/GL.05/BGV/2022, Tanggal 07 Januari 2022) tentang Peningkatan Status Gunung Dempo dari Normal Level I menjadi Waspada Level II, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi melalui penyiapan personil dan peralatan.
Melansir situs resmi BPBD Provinsi Sumsel, diharapkan Pemerintah Kota Pagaralam, Kabupaten Empat Lawang dan Kabupaten Lahat untuk dapat meninjau kembali Rencana Kontijensi untuk menyesuaikan kondisi lapangan sesuai kondisi aktual yang ada seperti jalur evakuasi atau titik pengungsian serta mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti tenda dan peralatan sanitasi, atau membuat atau memperbaharui rencana kontijensi yang sudah ada.
Kepada masyarakat sekitar radius terdekat Gunung Dempo untuk sementara harap selalu waspada dan hati-hati dan memperhatikan informasi yang yang resmi dari Pemerintah serta tidak panik secara berlebihan dengan selalu memperhatikan himbauan dari Pemerintah setempat atau Instansi Resmi lainnya serta pemerintah setempat untuk menutup jalur untuk aktivitas pendakian.
“Kami sudah membuat peta daerah Gunung Api Dempo. Jadi dipetakan jalur-jalur pengungsian maupun tempat evakuasi bagi warga ketika nantinya terjadi letusan,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat, Bpk. Ansori saat dibincangi, Jumat (7/1).
Bpk. Ansori, S.Sos, mengatakan peta jalur tersebut sudah dibuat sejak 2012 lalu. Pembuatan rencana kontigensi itu menyikapi erupsi Gunung Dempo yang terakhir terjadi 1 Januari 2009.
“Nanti rencana kontigensi ini akan ditinjau lagi. Kita akan cocokkan dengan rencana kontigensi yang dibuat pemerintah kabupaten/kota. Menurut Bpk. Ansori, letusan Gunung Dempo tercatat sejak tahun 1818 dan hingga kini telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu erupsi terpendek satu tahun dan terpanjang 26 tahun.
Dalam tingkat aktivitas Waspada (Level II) masyarakat, pengunjung, wisatawan ataupun pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 km dari kawah, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara.
“Saat ini, tim dari PVMBG terus melakukan pantauan mengenai kondisi terkini Gunung Dempo. Mudah-mudahan, tidak sampai terjadi letusan. Tapi kita harus tetap waspada. Masyarakat juga jangan panik,” tandas dia.
Informasi dan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Dempo dapat diakses melalui website magma.esdm.go.id atau aplikasi android Magma Indonesia.
Komentar