SWARAID, BANYUASIN: Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) gelar pelatihan soft skill tentang tehnik Food Photography bersamaan dengan acara Safari Ramadhan Wakil DPRD Kabupaten Banyuasin. Puluhan anggota APFI Banyuasin dan komunitas fotografi yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut, ditambah hadirnya Waka DPRD Banyuasin yang mendukung kegiatan itu.
Wakil Ketua DPRD Banyausin, Noor Ishmatuddin memberikan apresiasi kepada puluhan anggota APFI Banyuasin yang telah mengisi kegiatan di bulan suci Ramadhan ini dengan pelatihan soft skill.
“Kegiatan pelatihan soft skill sekaligus menunggu waktu berbuka puasa bersama seperti ini, merupakan kegiatan positif untuk pengembangan diri pemuda Banyuasin yang tergabung dalam APFI,” kata Ishmatuddin, di salah satu Cafe di area Betung, Jumat (7/4/23).
Waka DPRD Banyuasin yang juga menjabat sebagai Penasehat APFI Banyuasin ini mengatakan, jika dirinya akan meberikan bantuan secara sarana dan prasarana, untuk mendukung pengembangan keahlian soft skill pemuda di Banyuasin. Selain pendidikan kulikuler yang didapat di sekolah dan kuliah, para generasi muda harus membangkitkan kreatifitas melalui keterampilan soft skill, seperti fotografi yang dilakukan sekarang ini.
“Saya akan mendukung kegiatan seperti ini, kreatifitas anak muda harus diwadahi dengan baik, dan keterampilan ini bisa membantu publikasi, sosialisasi dan potensi yang ada di Banyuasin, dan akan dikenalkan melalui dokumentasi foto kmudia bisa diaebarkan lewat media sosial ke khalayak luar,” ujar Penasehat APFI Banyuasin ini.
Dari pada itu, setelah kegiatan ini dirinya pula akan melakukan program sertifikasi gratis untuk pelaku profesi fotografi di Banyuasin, yaitu satu orang akan mewakili satu kecamatan untuk melaksanakan pendidikan dan tes sertifikasi. Karena menurut Ishmatuddin, sertifikasi ini penting jika seseorang menjadi pelaku profesi fotografi, sebagai bukti bahwa sudah memiliki dasar yang baik secara standar edukasi yang ditetapkan lembaga sertifikasi yang diakui di Indonesia.
Sementara itu, salah seorang Pembicara Pelatihan, Ade Yolfi mengatakan, jika pelatihan food photography memang difokuskan kali ini, mengingat beberapa daerah di Banyuasin merupakan penghasil olahan kuliner, seperti wilayah Sungsang yang terkenal dengan olahan pempek udang dan lainnya. Sehingga, mereka bisa mendokumentasikan makanan tersebut dalam sebuah foto esai dan tidak menutup kemungkinan, menjadi salah satu sarana publikasi melalui digital media, ataupun dalam bentuk buku.
“Nantinya mereka bisa membantu UMKM yang ada untuk mendokumentasika hasil olahan atau jualannya, sehingga publikasi UMKM di Banyuasin isa dihat oleh masyarakat luar, tidak menutup kemungkinan, bisa menjadi sarana pulikasi geratis bagi Kabupaten Banyuasin,” ungkap Ade.
Bahkan ditambahkan oleh Ahmad Harry Tubagus, selaku Ketua Harian APFI Pengda Sumsel. Jika pelatihan seperti ini di kota lain sudah sangat sering dilakukan, dan sudah menjadi kegiatan rutin, bahkan sudah menjadi profesi yang ditekuni beberapa orang.
Namun dikatakannya, tujuan bersama Noor Ishmatuddin, ingin memberikan edukasi dan pengembangan soft skill tambahan kepada rekan-rekan penggiat fotografi untuk bisa kedepan menggunakan kemampuannya membantu UMKM dalam hal publikasi dari produk yang ada di Banyuasin.
“Kami juga meminta peranan pemerintah untuk memperhatikan kemampuan soft skill yang memiliki potensi dalam hal mendukung publikasi daerah, sehingga potensi yang ada dalam hal positif apapun bisa di kenal masyarakat luar Banyuasin,” pungkas Harry.
Dalam kegiatan ini juga hadir beberapa pendidik dari Universitas Sriwijaya Palembang, Profesional Fotografi dan para pelaku profesi tersebut. Dan meminta Noor Ishmatuddin selaku Penasihat APFI Banyuasin, untuk mensupport dan menjadi jembatan penghubung antara pelaku profesi fotografi dengan pemerintah daerah, sehingga terjalin kerjasama yang baik.
Komentar