Konferensi Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil NU) Sumatera Selatan ke-23 resmi dibuka di Auditorium Kampus B UIN Raden Fatah Palembang pada Senin, (23/9/2024). Dengan mengusung tema “Konsolidasi Jam’iyah untuk Mengoptimalkan NU di Bumi Sriwijaya.”
Ketua Karateker Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel, Drs. KH. Amin Said Husni, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya mendapat mandat langsung dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk melaksanakan Konferwil ini dalam jangka waktu 6 bulan, sesuai dengan Peraturan Perkumlulan (Perkum) NU.
“Saya bersama Kiai Ghofur dan seluruh jajaran pengurus Karateker diberi amanah oleh PBNU untuk menyelenggarakan Konferwil ini dalam waktu 6 bulan, sebagaimana yang telah diatur dalam Perkum NU,” ujar KH. Amin.
Lebih lanjut, KH. Amin menjelaskan bahwa Konferwil merupakan forum tertinggi di tingkat Provinsi yang memiliki fungsi evaluasi atas masa khidmah sebelumnya, serta menyusun program kerja dan rekomendasi strategis untuk periode mendatang.
“Forum Konferwil ini memiliki kedudukan tertinggi di tingkat provinsi. Dalam konferensi ini, kita akan mengevaluasi kinerja periode sebelumnya, menyampaikan program kerja ke depan, melaksanakan Bahtsul Masail, serta memilih Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah,” jelasnya.
Menurut KH. Amin, seluruh proses Konferwil akan dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta Perkum NU. “Kami berpedoman pada semua regulasi yang ada agar pelaksanaan Konferwil ini dapat berjalan sesuai dengan ketentuan,” tambahnya.
Rois Syuriah PWNU Sumsel, Dr. KH Abdul Ghofur Maimoen, dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapannya agar Konferwil ini dapat menjadi momentum penguatan organisasi NU di Sumatera Selatan.
“Semoga dengan Konferwil ini, NU di Sumsel dapat menjadi contoh yang luar biasa. Kebangkitan ulama harus menjadi teladan yang baik. Saya berterima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi, sehingga Konferwil ini dapat berjalan lancar,” kata KH Ghofur.
KH Ghofur juga menekankan pentingnya kualitas organisasi, bukan hanya dari segi kuantitas. “Kita berharap NU tidak hanya berkembang secara kuantitatif, tetapi juga kualitatif. Kualitas organisasi ini yang harus kita jaga bersama,” tambahnya.
Penjabat Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Provinsi Sumsel, Zulkarnain, S.E., M.M., menyatakan dukungan penuh pemerintah terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Nahdlatul Ulama.
“Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendukung penuh segala kegiatan positif yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama, termasuk Konferwil NU ke-23 ini, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan organisasi dan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU yang diwakili oleh Prof. KH Mohammad Mukri, selaku Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Media, dan Hukum, menyampaikan pesan penting terkait pengkaderan di tubuh NU. Ia menegaskan bahwa konsolidasi kader harus menjadi perhatian utama.
“Siapapun yang terpilih sebagai Ketua PWNU nanti, harus memberikan perhatian khusus pada pengkaderan. Kaderisasi ini penting agar seluruh elemen NU, mulai dari PWNU, PCNU, hingga ranting, bisa selaras dengan PBNU dan mengikuti arahan dari Rais Am,” ujar Prof. Mukri.
“Kunci utama adalah koherensi. Jika kita bisa menjaga keselarasan ini, NU akan semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan di masa depan,” tukasnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kiai Amin Dimyati, Kiai Mal An Abdullah, Kiai Dainawi Gerentam Boemi, Kiai Affandi, Kiai Mari Abdullah, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S. Ag., M.Si, Para Kiai, Banom-banom NU, dan Sejumlah Kader NU lainnya.
Komentar