3 Mei 2023 - 06:50 WIB | Dibaca : 581 kali

Rem Blong, Truk Bermuatan Pupuk Hantam 7 Mobil dan Satu Unit Motor

Laporan : Surya
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID, PALEMBANG: Kecelakaan melibatkan truk bermuatan pupuk dan sepeda motor sekitar pukul 21.00 WIB di Jalan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat (IB) Palembang, Selasa (2/05/23).

Diketahui truk Hino bernomor polisi BG 8672 AL itu mengalami rem blong menghantam tujuh mobil dan satu unit sepeda motor

Mobil yang ditabrak di antaranya yakni, Kijang Innova nopol BG 1858 UJ, Pajero Sport nopol BG 1079 M, Altis nopol BA 1067 O, dan sepeda motor Honda Beat nopol BG 6383 ABC.

Sepeda motor tertabrak mobil Fuso hingga masuk ke bawah kolong depan Fuso hingga pengendara Juniansah (23) warga Jalan Kancil Putih, Kecamatan IB I, terluka dan langsung dilarikan ke RS Siti Khadijah, Palembang.

Saat kejadian kondisi jalan sedikit macet karena tempat kejadian perkara (TKP) persis berada dipinggir jalan dari arah rumah dinas Gubernur Sumsel menuju ke kantor Capil.

Namun kesigapan Satlantas Polrestabes Palembang yang langsung datang mengatur arus lalu lintas hingga perjalanan kendaraan lainnya lancar.

Baca Juga :  Banding Dikabulkan ! Hukuman Alex Noerdin Berkurang 3 Tahun

Salah satu saksi mata mengatakan pertama kali mobil Fuso menabrak sepeda motor lalu mobil yang berada di depannya.

“Beruntung yang pengemudi motor melompat sehingga tidak tertabrak dan masuk ke kolong mobil, namun dia luka-luka karena terserempet,” kata Firman.

Lanjut Firman, pengendara motor selamat namun langsung dibawa ke RS untuk diberikan pertolongan.

“Kejadian cepat, diduga rem mobil Fuso itu blong,” ujar Firman.

Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Palembang AKBP Rendy Surya Aditama didampingi Kanit Gakkum Iptu Arsikakum membenarkan adanya kejadian Laka lantas tersebut.

Rendy Surya Aditama mengatakan, sedangkan sopir truk sudah diamankan di Pos Laka Pakjo dan sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut.

“Sementara barang bukti berupa mobil dan sepeda motor saat kejadian, dievakuasi,” jelas Rendy Surya Aditama.

Komentar