19 Januari 2021 - 23:25 WIB | Dibaca : 5,850 kali

PMI Kota Palembang Ajak Penyitas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen

Laporan : Tim Swara
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID-PALEMBANG, (20/01/2021): Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang mengajak penyitas Covid-19 untuk menjadi pendonor plasma konvalesen dalam menebalkan antibodi SARS-Cov-2 terhadap pasien Covid-19 demi mencegah penyebaran virus corona.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh, Manajer Kualitas Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kota Palembang Dr. Ajeng Intan Estrie Amanda mengatakan, donor plasma konvalesen dapat dilakukan oleh masyarakat yang pernah terpapar Covid-19 dan memenuhi karakter yang telah ditentukan.

“Pendonor plasma konvalesan ini bisa dilakukan oleh mantan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Kemudian dilakuakan tes kembali untuk melihat apakah pendonor cocok dan aman atau tidak dengan karakter-karakter tertentu,” ujarnya saat diwawancarai Reporter SWARAID, Selasa (19/01).

Dr. Ajeng juga menyampaikkan bahwa selagi menunggu hadirnya pendonor plasma konvalesen, UTD PMI Kota Palembang pun aktif untuk mensosialisasikan metode tersebut ke masyarakat agar bisa meningkatkan kesadaran untuk turut serta menyumbangkan kesembuhan.

“Kami sudah mulai mencari pendonor sukarela untuk mendonorkan si antibodinya ini yang akan diberikan ke pasien yang memang benar-benar membutuhkan plasma konvalesen. Selain itu juga, untuk mengajak dan menginformasikan ke khalayak luar, kami pun aktif mengadakan sosialisasi ke publik,” jelasnya.

Baca Juga :  Stok Berlimpah, Herman Deru Kirim 85 ton Oksigen ke Jabar

Dr. Ajeng juga menambahkan, sudah hampir 20 pendonor yang mengajukan diri untuk menjadi pendonor plasma konvalesen. Akan tetapi, hanya beberapa yang cocok untuk menjadi pendonor.

“Di kota Palembang sendiri baru melakukan pendonor plasme konvalesen bulan Februari kemarin dan untuk di PMI sini di km 5 itu hampir 20 yang mengajukan diri, namun hanya beberapa yang bisa melakukan donornya karena mereka harus melalui tes dan memenuhi karakter pendonor, seperti pendonor harus mempunyai berkas salinan pernyataan tes swab negatif minimal 14 hari dalam kondisi tanpa gejala setelah surat dikeluarkan dan tidak lebih dari tiga bulan. Karena dengan rentang waktu tersebut antibodi yang mereka miliki sudah melemah. ” Jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Ajeng mengatakan belum ada laporan mengenai efek samping yang diberikan saat pendonor melakukan terapi untuk penerima.

“Saat ini belum ada yang melaporkan atau terlihat mendapatkan efek samping saat menerima plasme konvalesan ini, malah mereka lebih baik saat menerima pendonor plasme konvalesan,” tegasnya.

Baca Juga :  RD : Karang Taruna Palembang Program Kerjanya Tidak Usah Muluk-Muluk

Ia juga menyampaikan, pendonor plasma konvalesen lebih banyak dilakukan oleh laki-laki karena perempuan banyak kendala saat menjadi pendonor.

“Kalau pendonor itu banyak laki-laki yang bisa karena saat mendonorkan plasma konvalesen itu dianjurkan bukan perempuan yang sudah melahirkan, keguguran dan lain-lain, itulah kenapa mereka tidak bisa menjadi pendonor,” tambahnya.

Dr. Ajeng mengatakan untuk usia pendonor itu sudah diperbolehkan umur 18-55 Tahun, serta memenuhi kriteria pendonor.

“Mengenai umur itu dari 18-55 Tahun dan harus memenuhi kriteria pendonor seperti, memiliki berat badan minimal 55 Kg, belum menerima tranfusi darah selama proses pemulihan yang lalu, dan suhu badan normal.” jelasnya.

Dr. Ajeng juga menambahkan penerima donor plasma konvalasen tidak dianjurkan untuk menerima vaksin Covid-19 karena plasma konvalasen sudah membuat antibodi sendiri dalam menghidari Covid-19.

“Tidak dianjurkan ya, karena mereka sudah mempunyai antibodi dari pendonor, jadi vaksin itu dianjurkan untuk masyarakat yang belum terkena Covid-19,” imbuhnya.

Ia juga menyatakan, PMI sudah melakukan kerjasama dengan instansi-instansi terkait untuk menyalurkan plasma bagi pasien penderita berat Covid-19.

Baca Juga :  Jelang Lebaran Anjal – Gepeng Menjamur, Dinsos Palembang Lakukan Patroli

“Setelah plasma-plasma darah konvalesen dari pendonor ini sudah siap digunakan, kami juga bekerja sama dengan instansi-instansi terkait seperti BUMN atau perusahaan-perusahaan lainnya untuk menyalurkan plasma konvalesen ini agar pasien berat bisa mengambilnya di UTD PMI kita.”

Ia berharap, semoga pendonor plasma konvelesen terus bertambah, terutama di Kota Palembang yang sudah mulai melakukan terapi tersebut demi menghindari penyebaran Covid-19 yang terus meningkat.

“Semoga nambah banyak pendonor yang mau menjadi plasma konvelesen demi mencegah penyebaran Covid-19 ini,” pungkasnya.

 

Komentar