Program ini diluncurkan bersamaan dengan peresmian Taman Edukasi 4R dan peluncuran Aplikasi SiPeduli sebagai bagian dari upaya edukasi dan digitalisasi pengelolaan lingkungan hidup.
Swara.id | Palembang – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus mengintensifkan penanganan sampah yang saat ini mencapai 1.240 ton per hari. Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni peluncuran program “Satu Kelurahan Satu Bank Sampah”, yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Palembang, Drs. H. Ratu Dewa, M.Si, di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Selasa (20/5/2025).
Program ini diluncurkan bersamaan dengan peresmian Taman Edukasi 4R dan peluncuran Aplikasi SiPeduli sebagai bagian dari upaya edukasi dan digitalisasi pengelolaan lingkungan hidup.
“Melalui program ini, kami ingin memperluas kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya. Ini juga bentuk apresiasi terhadap pejuang kebersihan yang selama ini bekerja keras menjaga kota tetap bersih,” kata Ratu Dewa dalam sambutannya.
Ia menyoroti beban kerja para petugas kebersihan yang dinilainya sangat berat.
“Mereka kadang keluar pagi, balek malam. Sedih lihat, Bapak Ibu sudah keluar subuh-subuh. Salat di masjid, jam 5 sudah mulai menyapu jalan. Aku takut nian kalau bapak ibu kecelakaan. Lagi membersihkan sampah, tahu-tahu ado mobil ngebut. Sering pulo ado tawuran, bapak ibu keno imbas,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta para petugas kebersihan agar senantiasa waspada saat bertugas.
“Kami memahami beban pekerjaan mereka. Dengan adanya Bank Sampah di setiap kelurahan, diharapkan penanganan sampah menjadi lebih terdistribusi dan efisien,” tambahnya.

Kepala DLH Palembang, Dr. H. Akhmad Mustain, SSTP, M.Si, menyebutkan bahwa saat ini sudah ada 37 bank sampah baru yang diresmikan. Sebelumnya telah ada 45 bank sampah eksisting, sehingga total saat ini mencapai 82 unit dari 107 kelurahan yang ada di Palembang.
“Target kami, seluruh kelurahan memiliki bank sampah hingga akhir tahun ini,” ujar Mustain didampingi Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (PSL-B3), Andika Martadinata ST MT.
Ia juga menekankan bahwa bank sampah tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga memberi nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sementara itu, PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Keramasan, Kertapati, ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2026. Fasilitas ini diproyeksikan mampu mengolah 1.000 ton sampah per hari.
Di sisi edukasi, Taman Edukasi 4R yang turut diresmikan akan menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat terkait pengelolaan dan pemanfaatan sampah, termasuk kegiatan produktif seperti budidaya ikan dan maggot.
Sebagai bentuk apresiasi, Wali Kota Palembang juga memberikan penghargaan kepada petugas kebersihan berprestasi dan menyerahkan bantuan berupa mobil operasional dan bentor kepada sejumlah bank sampah.
“Ini bentuk nyata bahwa petugas kebersihan adalah bagian penting dari pembangunan kota. Kami ingin semangat dan dedikasi mereka terus terjaga,” tutup Mustain.
Komentar