15 Mei 2023 - 03:38 WIB | Dibaca : 813 kali

Menparekraf Sandiaga Uno Soroti Kondisi Jalan Menuju Desa Wisata Sungsang IV

Laporan : Tim Swara
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID, BANYUASIN: Dalam kunjungannya ke Desa Wisata Sungsang IV Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin, Sabtu (13/05/23) dalam rangka kunjungan 75 Desa Wisata Terbaik Desa Wisata Bangkit, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno soroti kondisi jalan akses menuju desa tersebut.

Dalam pantauan, sebagai desa wisata, akses jalan menuju desa itu sangat memprihatinkan karena rusak, berlubang, serta berdebu.

Menparekraf Sandiaga Uno Soroti Kondisi Jalan Menuju Desa Wisata Sungsang IV
Kondisi jalan rusak yang merupakan akses menuju Desa Wisata Sungsang IV

Seketika Menparekraf meminta kepada Bupati Banyuasin, H. Askolani untuk segera mengajukan proposal ke PUPR untuk segera dilakukan perbaikan.

“Jadi sebelum viral hati-hati, gaes, kalau viral presiden yang akan datang ke sini. Ini bahaya, nanti saya yang kena marah presiden,” katanya, Sabtu (13/5/23).

Disamping itu, Sandi menyebut bahwa desa ini memiliki daya tarik beragam yang tidak dimiliki desa-desa lain. Salah satu daya tariknya yakni Tari Burung Migran.

“Tari Burung Migran itu, menurut saya daya tarik yang bisa dikemas, sekaligus juga dan beberapa bulan di desa wisata Sungsang IV ini akan dikujungi berbagai jenis burung, ini sangat menarik karena ini adalah bagian tourism,” ujarnya.

Baca Juga :  Targetkan Pembangunan Infrastruktur Berjalan Optimal, Pj. Bupati Banyuasin Audiensi Ke PUPR

Kata Sandi, Desa Wisata Sungsang IV yang berada di Kabupaten Banyuasin ini memiliki topografi daratan yang mayoritas perairan sungai, dengan pohon mangrove di sekitar bibir sungai dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.

Lebih lanjut Sandi mengatakan, mata pencaharian utama di desa ini yakni sebagai nelayan, sehingga menjadikan Sungsang IV banyak menyimpan kuliner khas yang tak dimiliki daerah lain seperti aneka pempek olahan udang, pindang udang, kemplang udang, kerupuk udang, tekwan udang, terasi udang dan masih banyak lagi.

“Menurut saya nggak semua desa wisata kelas nasional dan internasional ini punya potensi seberagam ini,” ujarnya.

Komentar