SWARAID, BANYUASIN: Massifnya percepatan pembangunan di detik-detik akhir massa jabatan Bupati Banyuasin dan Wakil Bupati Banyuasin periode 2018-2023, khususnya di dunia pendidikan membuat hal tersebut menjadi sorotan.
Tidak hanya azas manfaat, azas keadilan juga menjadi faktor penting bagi pemerataan pembangunan di dunia pendidikan, khususnya Kab. Banyuasin.
Ketua Lembaga TEGAR Sumsel beberapa waktu lalu mengomentari pembangunan yang dilaksanakan pada salah satu sekolah dasar di wilayah Kab. Banyuasin, dalam pembangunan tersebut Lembaga TEGAR Sumsel menilai terdapat proyek pembangunan yang dirasa terlalu berlebih-lebihan.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Pembinaan SD, Mukhlison, S. Sos menerangkan sesuai kebijakan pemerintah pusat, bahwa dana alokasi khusus yang diberikan untuk pembangunan sekolah harus merujuk ketuntasan, sedangkan 4 item pekerjaan yang berbeda, hanya sebutan teknis saja, sesuai kode rekening, tetapi satu kesatuan dari dana DAK fisik bidang pendidikan.
“Sesuai RAB,” kata Mukhlison, melalui pesan W.A saat dimintai keterangan terkait pemberitaan sebelumnya yang mengatakan ada salah satu proyek bangunan toilet yang dinilai terlalu menelan biaya yang cukup besar, Kamis (24/8/23).
Selain itu, Mukhlison juga menanggapi perihal keterangan pihak sekolah yang mengatakan bahwa para pekerja proyek telah satu minggu tidak melakukan aktivitas pembangunan. Dirinya beranggapan bahwa panitia pembangunan tengah kehabisan dana.
“Menunggu dana cair tahap ke dua, mudah mudahan minggu depan sudah cair, mungkin panitia kehabisan dana,” ujarnya.
Komentar