SWARAID, PALEMBANG: Aktivis sosial sekaligus antropolog asal Indonesia, Saur Marlina Manurung atau lebih dikenal sebagai Butet Manurung terpilih sebagai salah satu dari 12 Barbie’s Global Role Models.
Kampanye 12 Barbie’s Global Role Models dibuat sebagai bagian dari perayaan Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret. Kampanye ini diharapkan menginspirasi para perempuan di seluruh dunia.
Melalui akun media sosial Instagramnya @butet_manurung, Butet membagikan perasaannya telah terpilih,
“Saya merasa tersanjung karena terpilih menjadi salah satu dari 12 Barbie’s Global Role Models dan mewakili multikulturalisme Indonesia,” tulis Butet.
Butet Manurung yang juga merupakan seorang perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat adat di Tanah Air, SOKOLA dianggap sebagai sosok yang menginspirasi para calon perempuan pemimpin generasi berikutnya.
“Ketika Anda menginginkan sesuatu, seluruh alam semesta berkonspirasi untuk membantu Anda mencapainya,” tulis Butet memotivasi para kaum perempuan.
Dalam potret Barbie, Butet Manurung ditampilkan mengenakan atasan batik berwarna merah yang dipadukan dengan bawahan berwarna hitam. Penampilannya dipermanis dengan tambahan aksesori kalung dari biji asoka yang melingkar di lehernya. Rambutnya yang hitam panjang disanggul tinggi.
Melalui unggahan resminya, Barbie juga mengungkapkan bahwa 12 Barbie’s Global Role Models didedikasikan untuk membantu membangun kepercayaan diri dan memperkuat potensi tak terbatas dari para perempuan dimana pun mereka berada.
Perempuan lain yang terpilih dalam ajang tersebut adalah Shonda Rhimes, pendiri perusahaan produksi acara televisi Shondaland dari Amerika Serikat; Ari Horie, pendiri dan CEO Women’s Startup Lab and Women’s Startup Lab Impact Foundation dari Amerika Serikat/Jepang; Pat McGrath, makeup artist dan pendiri Pat McGrath Labs dari Inggris.
Selanjutnya ada Melissa Sariffodeen CEO dan co-founder Canada Learning Code and Ladies Learning Code dari Kanada; Adriana Azuara, pendiri All4Spas dari Meksiko; Doani Emanuela Bertain, guru dan pendiri Sala 8; Jane Martino, pendiri Smiling Mind dari Australia; perancang busana Lan Yu dari Cina; Sonia Peronaci, pendiri situs makanan Italia GialloZafferano; Tijen Onaran, pendiri dan CEO Global Digital Women and CoFounder of ACI Diversity Consulting dari Jerman; serta Lena Mahfouf krator digital dan penulis Always More dari Prancis.
Komentar