SWARAID, PALEMBANG: Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) memenuhi undangan Sekda Kota Palembang Drs. Ratu Dewa, Senin (27/02/23).
Mewakili AMPCB, berdiskusi bersama Sekda, Vebri Al Lintani, Ali Goik, Heri Mastari, Avir, Dudy Oskandar, dan Mang Dayat.
Turut hadir dalam diskusi tersebut, Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Sosial dan Kemasyarakatan Kota Palembang Zanariah, S.IP., M.Si, dan mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang Suparman Romans.
“Ya dek, sengaja mengundang AMPCB untuk berdikusi, karena Pemkot Palembang konsen terhadap bidang olahraga dan kesenian,” kata Ratu Dewa, Selasa (28/02/23).
Menurut Dewa, Pemkot Palembang memang saat ini kurang dalam dua hal, yakni perhatian terhadap prasarana olahraga dan seni. Soalnya, saat ini Pemkot Palembang belum punya sarana prasarana olahraga dan seni.
“Saya mengapresasi aksi unjuk rasa AMPCB ke Pemkot Palembang, terkait darurat cagar budaya di Palembang,” ujar Ratu Dewa.
Karena itulah, lanjut Ratu Dewa, mengundang AMPCB untuk sama-sama diskusi terkait hal itu
“Nanti masukan dan saran dalam diskusi tersebut, saya akan teruskan kepada Wali Kota Palembang,” ungkap Ratu Dewa.
Sementara, penanggung jawab Cagar Budaya Kota Palembang Vebri Al Lintani menambahkan, pihaknya beberapa waktu lalu melakukan aksi Palembang Darurat Cagar Budaya di Pemkot Palembang.
“Ini Aksi, karena terjadi dugaan perusakan cagar budaya. Mulai dari Makam Pangeran Kramajaya, Gua Jepang di Ario Kemuning, dan Balai Pertemuan yang mengalami aksi penjarahan,” ungkap Vebri Al Lintani.
Dalam kesempatan itu masih dikatakan Vebri Al Lintani dirinya juga sangat menyayangkan kerusakan pada Balai Pertemuan yang merupakan bangunan peninggalan Kolonial Belanda di Palembang.
“Kami berharap dengan pertemuan ini, bisa segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang,” terangnya.
Komentar