19 September 2025 - 12:04 WIB | Dibaca : 396 kali

UIN Raden Fatah Perkuat Distingsi Islam Melayu Menuju Rekognisi Internasional di RTM 2025

Laporan : Agustina
Editor : Noviani Dwi Putri

Swara.id | Palembang – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang terus memantapkan komitmennya dalam mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi unggul di Asia Tenggara. Komitmen ini kembali ditegaskan dalam kegiatan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) 2025, yang berlangsung pada 16–18 September 2025 di Gedung Academic Center, Kampus Sudirman UIN Raden Fatah.

Dalam sesi hari ketiga RTM, Wakil Rektor I UIN Raden Fatah, Prof. Dr. Munir, M.Ag, menyampaikan materi bertajuk “Memantapkan Distingsi UIN Raden Fatah untuk Mencapai Visi Kelembagaan dan Visi Keilmuan Program Studi Menuju Rekognisi Internasional.”

Dalam penyampaiannya, Prof. Munir menekankan bahwa kekuatan distingsi UIN Raden Fatah terletak pada akar identitas lokal yang berbasis nilai-nilai Islam dan budaya Melayu.

“Islam Melayu bukan sekadar warisan budaya atau tradisi spiritual, tetapi dapat dijadikan landasan epistemologis dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang kontekstual dan berkarakter,” ungkapnya, Kamis, (18/09/25).

Ia juga mengingatkan bahwa arus globalisasi dan modernitas yang tidak terarah kerap mengikis nilai-nilai lokal dan kearifan. Menurutnya, dalam nilai-nilai lokal tersebut terdapat potensi besar untuk menjawab tantangan zaman.

Baca Juga :  Pengarahan dan Penyerahan Sertifikat Pendidik Dosen UIN Raden Fatah Palembang

Lebih jauh, Prof. Munir menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi dunia akademik Islam, termasuk dominasi teori Barat, kurikulum yang belum sepenuhnya kontekstual, serta minimnya penelitian yang berpijak pada budaya dan nilai lokal. Karena itu, ia mendorong pentingnya penguatan paradigma akademik berbasis Islam Melayu sebagai bentuk keunggulan komparatif dan pembeda UIN Raden Fatah dari perguruan tinggi lainnya.

Prof. Munir juga menyoroti pentingnya integrasi antara Al-Qur’an, sains, dan teknologi dalam membangun peradaban modern yang tidak kehilangan nilai. Ia menyampaikan bahwa Al-Qur’an tidak hanya menjadi sumber nilai moral universal, tetapi juga memiliki fungsi informatif yang mendorong eksplorasi ilmiah, proses rasional, dan solusi berkelanjutan, termasuk dalam isu-isu global seperti lingkungan, sosial, dan teknologi.

UIN Raden Fatah Perkuat Distingsi Islam Melayu Menuju Rekognisi Internasional di RTM 2025

Sebagai langkah konkret, UIN Raden Fatah didorong untuk membentuk Pusat Studi Islam Melayu, mereformulasi kurikulum berbasis nilai lokal, memperkuat agenda publikasi dan penelitian Islam Melayu, serta membangun jejaring kerja sama nasional dan internasional untuk memperluas pengaruh keilmuan dan pengakuan global.

“Distingsi ini adalah identitas intelektual kita. Islam Melayu adalah nilai yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Jika ingin unggul secara global, maka kita harus berdiri kokoh di atas akar budaya dan nilai kita sendiri,” tegasnya.

Baca Juga :  UIN Raden Fatah Palembang Gelar Pelepasan Jamaah Haji Tahun 2025

Senada dengan hal tersebut, Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A.,dalam penutupan RTM 2025 pada Kamis (18/09/2025), juga menekankan pentingnya penguatan distingsi Islam Melayu sebagai ciri khas universitas.

UIN Raden Fatah Perkuat Distingsi Islam Melayu Menuju Rekognisi Internasional di RTM 2025

“Kita punya keunggulan yang sejak transformasi belum kita optimalkan. InsyaAllah dengan perkembangan yang luar biasa serta kajian-kajian yang kuat dan tidak terbantahkan, ke depannya pusat Melayu berada di UIN Raden Fatah. Kita ingin pusat kekhasan ini tidak ada di tempat lain, tetapi hanya di sini. UIN Raden Fatah harus menjadi pusat studi dan kajian Melayu dunia, sehingga menjadi penciri dan pembeda kita dari PTKIN lain,” ujarnya.

Rektor juga menambahkan bahwa kekayaan naskah-naskah lokal dan warisan intelektual Melayu yang dimiliki UIN Raden Fatah merupakan modal penting dalam mengokohkan identitas keilmuan universitas.

Komentar