12 September 2023 - 06:14 WIB | Dibaca : 541 kali

Hadir Dalam Pertemuan Teknis Penyuluh Pertanian, Bupati Harap Bisa Tingkatkan Hasil Pertanian

Laporan : Maulana
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID, BANYUASIN: Bupati Banyuasin H. Askolani, SH., MH membuka Pertemuan Teknis Penyuluh Pertanian Se-Kabupaten Banyuasin yang dilaksanakan di Gedung Graha Sedulang Setudung Pemkab Banyuasin, Senin (11/9/23).

Pengukuhan pengurus Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) Kabupaten Banyuasin masa bakti 2023-2028. Peran penyuluh pertanian menjadi garda terdepan yang mengawal gerak langkah peningkatan kesejahteraan dan langkah dalam menurunkan angka kemiskinan.

Dalam sambutannya, Bupati Askolani mengatakan sektor pertanian menjadi bagian terpenting dalam perekonomian pedesaan Indonesia terutama di Kabupaten Banyuasin. Pedesaan masih menjadi sumber penghasil komoditas pertanian saat ini Pemerintah pusat sedang menggalakkan program bernama food estate, dimana Kabupaten Banyuasin dimantapkan sebagai salah satu penyumbang lumbung pangan Nasional.

“Melalui program unggulan yaitu Petani Bangkit dinilai berhasil meningkatkan kinerja Pemerintah di bidang pertanian khususnya pangan, sehingga keberhasilan tersebut menghantarkan Kabupaten Banyuasin mendapat penghargaan tingkat Nasional bidang pertanian nomor 4 (empat) Nasional dan nomor 1 (satu) Se-Sumsel,” ungkapnya.

Dilanjutkan Bupati Askolani, penghargaan yang membanggakan Kabupaten Banyuasin pernah meraih dua kategori yakni kepala daerah dengan kinerja pemerintah daerah terbaik pada komoditas padi tahun 2021 tingkat Kabupaten, kedua mendapatkan penghargaan sebagai kepala daerah dengan capaian produksi padi tertinggi Nasional 887.256 ton. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian Yasin Limpo.

Baca Juga :  Pj Ketua TP PKK Kabupaten Banyuasin, Hj. Merry Hani Rustam menghadiri Sosialisasi Kadarkum Cegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga

“Pemerintah Kabupaten Banyuasin sadar begitu besarnya kontribusi penyuluh pertanian dalam pembangunan pertanian di Banyuasin. Sehingga membuat Pemkab Banyuasin mengambil langkah untuk lebih memberdayakan para penyuluh pertanian dengan cara 1 desa 1 penyuluh, peningkatan kapasitas penyuluh melalui diklat penyediaan prasarana dan sarana penyuluh pertanian berbasis teknologi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banyuasin Sarip, SP., M.SI dalam laporannya menyampaikan pertemuan teknis adalah kegiatan pertemuan berkala antar penyuluh pertanian, peneliti, tokoh pertanian dan organisasi perangkat daerah yang secara teknis dalam lingkup pertanian. Sehingga pengaturan dan pelayanan kepada petani dalam mengembangkan usaha tani dapat terwujud dengan baik.

Peserta pertemuan teknis penyuluh pertanian Se-Kabupaten Banyuasin yang berjumlah 417 orang terdiri dari penyuluh PNS 118 orang, penyuluh PPPK 52 orang, PPEP 197 orang, penyuluh purna bakti (pensiunan) 50 orang.

“Adanya pertemuan teknis penyuluh Se-Kabupaten Banyuasin ini nantinya seluruh kegiatan pembangunan pertanian dan penyuluhan pertanian dapat di sinkronkan. Dalam berbagai jenjang wilayah dan antar dinas instansi terkait, sehingga kegiatan program pembangunan pertanian di Indonesia khususnya di Kabupaten Banyuasin dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga :  Bupati Banyuasin Lepas 45 Peserta PENAS KTNA XVI di Kota Padang

Sementara, Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura, Sarif, SP., MM mengatakan kalau pihaknya tentunya akan bekerja keras untuk mencapai target yang dicanangkan Bupati Banyuasin Askolani tersebut.

“Kita akan bekerjasama dengan stakeholder terkait petani dan lain sebagainya. Itu harus ada kekompakan, agar dapat tercapai,” katanya.

Adanya pertemuan teknis penyuluh Se-Kabupaten Banyuasin ini nantinya seluruh kegiatan pembangunan pertanian dan penyuluhan pertanian dapat di sinkronkan.

“Dalam berbagai jenjang wilayah dan antar dinas instansi terkait, sehingga kegiatan program pembangunan pertanian di Indonesia khususnya di Kabupaten Banyuasin dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Lain dari itu, menanggapi permasalahan pertanian yang kini tengah dihadapi oleh seluruh para petani di Indonesia khususnya Kab. Banyuasin yakni terjadinya kekeringan lahan pertanian yang disebabkan oleh fenomena gelombang panas badai el nino, pemerintah daerah dalam hal ini DTPH Kab. Banyuasin terus melakukan upaya guna membantu petani melewati masa kekeringan yang melanda, meskipun begitu beberapa wilayah di Kab. Banyuasin masih ada yang bisa melakukan panen.

Baca Juga :  Tancap Gas Pasar Digital Kerjasama Bank Mandiri Region Sumsel Dan Pemkab Banyuasin

Komentar