17 Oktober 2022 - 06:07 WIB | Dibaca : 404 kali

Sidang Perdana Sambo Digelar di PN Jaksel, 16 Jaksa Bacakan Dakwaan

Laporan : Surya
Editor : Noviani Dwi Putri

Karena persidangan membutuhkan suasana khidmat dan tertib, maka akan dilakukan pembatasan jumlah pengunjung sidang yang bisa masuk ke ruang sidang utama

SWARAID, JAKARTA: Sidang perdana kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (17/10/22).

Sebanyak 16 orang jaksa penuntut umum (JPU) dihadirkan dan secara bergantian akan membacakan surat dakwaan mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Ferdy Sambo.

Sidang ini dimpimpin oleh Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santosa beserta anggotanya Morgan Simanjuntak dan Alimin Ribut Sujono.

“Sidang dengan terdakwa Ferdy Sambo dinyatakan terbuka untuk umum,” ujar hakim membuka persidangan.

Sidang dimulai setellah Hakim Wahyu membacakan identitas terdakwa Ferdy Sambo serta memastikan mereka sehat untuk menjalani persidangan.

Pengunjung yang bakal masuk ruang sidang terlebih dahulu bakal dicek barang bawaannya dengan mesin X-Ray.

Pengecekan ini tidak dilakukan pada sidang-sidang sebelumnya. Pihak PN Jaksel juga menyediakan dua layar besar di luar ruang siang untuk menampung pengunjung yang tidak bisa masuk karena keterbatasan tempat.

“Karena persidangan membutuhkan suasana khidmat dan tertib, maka akan dilakukan pembatasan jumlah pengunjung sidang yang bisa masuk ke ruang sidang utama,” kata Humas PN Djuyamto, Minggu (16/10/2022).

Baca Juga :  Diduga Maling Motor di Banyak TKP, Pelaku Dihadiahi Timah Panas

PN Jakarta Selatan menerapkan pembatasan pengunjung sidang lantaran kapasitas ruang sidang utama yang hanya mencukupi untuk menampung 50 orang pengunjung.

Meski demikian, kata Djuyamto, PN Jaksel tetap mengakomodasi hak publik untuk mengikuti jalannya persidangan dengan sarana live streaming.

“Antusiasme publik untuk memperoleh serta mengikuti informasi perkembangan persidangan perkara FS (Ferdy Sambo) dkk akan difasilitasi oleh siaran atau liputan TV melalui TV Poll, sehingga publik tidak perlu datang menghadiri langsung ke PN Jakarta Selatan,” ucapnya.

Adapun dalam sidang kali ini, khusus untuk terdakwa Ferdy Sambo, selain dakwaan pembunuhan terhadap Brigadir J, jaksa akan membacakan surat dakwaan terkait kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan dalam perkara tersebut.

Selain empat terdakwa itu, ada juga terdakwa lain yakni Bharada Richard Eliezer yang bakal menjalani sidang perdana kasus tersebut.

Namun, agenda sidang Bharada E digelar terpisah pada Selasa (18/10/22).

Tim majelis hakim yang diketuai Wahyu juga bakal memimpin sidang kasus pembunuhan berencana sekaligus obstruction of justice dengan terdakwa Ferdy Sambo.

Baca Juga :  5 Perbedaan Kronologis Versi Surat Dakwaan VS Nota Keberatan Sambo

Dalam berkas dakwaan, lima terdakwa disangkakan melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP Jo Pasal 56 ke-1 KUHP.

Mereka adalah Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Sementara dalam kasus obstruction of justice, selain Ferdy Sambo ada juga Brigjen Hendra Kurniawan, Kombes Agus Nurpatria, AKBP Arif Rahman, Kompol Baiquni Wibowo, Kompol Chuck Putranto, dan AKP Irfan Widyanto.

Ketujuh orang itu dijerat dengan Pasal 49 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 48 Ayat 1 jo Pasal 32 Ayat (1) Nomor 19 Tahun 2016 UU ITE. Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 55 Ayat (1) dan/atau Pasal 221 Ayat (1) ke-2 dan/atau Pasal 233 KUHP.

Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum, dikatakan bahwa terdakwa Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J dan kemudian terdakwa Ferdy Sambo pun ikut menembak setelahnya yang lantas mengakibatkan Brigadir J kehilangan nyawanya.

Baca Juga :  Polisi Tetapkan Pemilik Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Sebagai Tersangka

Lalu didakwakan pula bahwa Putri Chandrawati mengetahui aksi penembakan tersebut dan Putri berjarak 3 meter dari penembakan.

Selanjutnya dibacakan pula ada upaya yang dilakukan untuk menghilangkan bukti, seperti rekaman CCTV.

Dipaparkan pula hasil visum yang menunjukkan ada bekas kekerasan senjata api di kepala bagian belakang, sisi kiri, bibir, dada, hidung, pundak, lengan.

Saat berita ini diturunkan, sidang sedang dihentikan sementara untuk istirahat makan siang dan akan dilanjutkan pukul 13.45 WIB dengan pembacaan nota keberatan.

Komentar