25 Januari 2024 - 13:52 WIB | Dibaca : 469 kali

Yayasan Maitreyawira Gelar Seminar Pertanian Eco Enzyme “si Air Ajaib” Seribu Manfaat

Laporan : Diaz
Editor : Noviani Dwi Putri

Swara.id | Palembang – Salah satu sekolah swasta terbaik di kota Palembang yang dinaungi Yayasan Maitreyawira menggelar seminar mengenalkan pemanfaatan Eco Enzyme bagi kehidupan sehari-hari, diikuti 700 lebih peserta mulai dari mahasiswa, guru, dosen, praktisi lingkungan, hingga komunitas.

Dengan mengambil tema Sehat untuk Diri Sendiri dan untuk Bumi seminar ini diselenggarakan Enzim Bakti Indonesia, Eco Enzyme Nusantara, Gerakan Bumiku Sayang dan Yayasan Maitreyawira bertempat di Grand Ball Room Lantai 8 Palembang, Rabu dan Kamis (24-25/1/24).

Bahkan, penyelenggara menghadirkan secara langsung dua pembicara internasional dr. Joean Oon dari Malaysia yang juga pelopor gerakan sosial eco enzyme dan Lyu Ming Koordinator Tim Pengembangan Pertanian Eco Enzyme Tiongkok.

Dalam seminar itu ada lima sesi pengenalan eco enzyme yaitu, bagaimana pembuatan eco enzyme dan pemanfaatan pada rumah tangga, eco enzyme dan perawatan personal, eco enzyme dan pemurnian air dan udara, eco enzyme dan pertanian, dan pembangunan sosial yang berkelanjutan.

“Eco Enzyme ini mengandung larutan probiotik yang membantu kesehatan dan lingkungan, dimana kandungan didominasi propagule mirip hifa jamur atau kapang, dengan pH kisaran 3-4 atau cukup asam,” ucapnya.

Baca Juga :  Nur Muhammad Habibillah Presiden BEM Mahasiswa PGRI Terimakasih atas Solidaritasnya

Tujuan dari memperkenalkan Eco Enzyme itu sendiri adalah mewujudkan kehidupan yg lebih baik dengan mengelola sampah rumah tangga dan mengubahnya menjadi berkah karena bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari baik di rumah tangga maupun penggunaan secara luas.

“Eco enzyme sangat mudah dibuat dengan formula emas yaitu 10 bagian air ditambah tiga bagian bahan organik dan satu bagian gula merah atau molase lalu disimpan di dalam wadah tertutup selama paling sedikit tiga bulan,” terang dia.

Sementara itu, di tempat terpisah Ketua Panitia, Sullyfang mengatakan seminar dengan mengundang pembicara dari Malaysia dan Tiongkok tujuannya untuk mengajak semakin banyak masyarakat untuk ikut terlibat dalam penyelamatan bumi lewat pemanfaatan sampah organik menjadi eco enzyme.

“Kami generasi lebih tua sangat senang melihat banyak generasi muda yang hadir. Kalau dokter Joean saja yang bukan warga negara Indonesia saja sangat cinta dengan negara Indonesia, seharusnya kita lebih lagi. Tugas kita sama yaitu menyelamatkan bumi melalui aksi dimulai dari masing-masing,” kata Suli yang juga aktivis Gerakan Bumiku Sayang Maitreyawira.

Baca Juga :  PGK : Bergelar Belum Tentu Berpendidikan !

Komentar