“Sekarang kan sudah diperbolehkan ibadah di masjid, tapi tetap dengan kapasitas 25 persen, dengan dasar ini saya memulai kembali program Safari Subuh” (Walikota Palembang H. Harnojoyo)
SWARAID-PALEMBANG, (21/08/2021): Sempat terhenti selama setahun lebih lantaran pandemi Covid-19, Walikota Palembang H. Harnojoyo kembali melanjutkan program Safari Subuh.
Namun kali ini ada yang berbeda. Jika biasanya Walikota melakukan safari subuh bersama beberapa Kepala OPD, kali ini Harnojoyo datang ke masjid-masjid di kota Palembang hanya didampingi oleh ajudan.
Selain itu melaksanakan ibadah salat subuh di masjid, Harnojoyo juga tak henti memberikan edukasi pentingnya mematuhi protokol kesehatan, serta terlihat membagikan masker kepada jamaah salat subuh.
Seperti yang diposting melalui akun resmi Instagram pribadi miliknya @harno.joyo pada Minggu (15/08/21), terlihat Harnojoyo membagikan masker kepada jamaah usai melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah.
Unggahan tersebut menuai banyak komentar positif netizen, beberapa diantaranya,
“Kangen suasana safari subuh…Dakwah biasa tapi rasa luarbiasa.. Semoga Palembang dan Indonesia Allah bebaskan dari pandemi covid..Aamiin,” tulis @zaidrahmadian.
Hal senada disampaikan akun @hijrun_the.guardian
“Barokallah Pak Wako Palembang….kehadiran Pak Wali ditengah masyarakat dan spesial di waktu subuh memang sdh dirindukan oleh para jamaah dan masyarakat….Teruskan Pak Wali,” tulisnya diakhiri dengan emoticon jempol dan takzim.
Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Walikota menerangkan bahwa dirinya melanjutkan program tersebut karena memang telah diperbolehkan untuk beribadah di masjid dengan kapasitas 25 persen.
“Sekarang kan sudah diperbolehkan ibadah di masjid, tapi tetap dengan kapasitas 25 persen, dengan dasar ini saya memulai kembali program Safari Subuh.”
Kata Harnojoyo, dengan program ini, menjadi momentum baginya dapat berbaur dengan masyarakat dan mendengarkan langsung keluhan keluhan masyarakat, yang terkhusus bagi jemaat salat subuh.
“Disitu juga kita memanfaatkan (kesempatan) untuk sosialisasi protokol kesehatan.”
Komentar