22 Desember 2020 - 13:25 WIB | Dibaca : 1,101 kali

Temui Titik Terang, Sekolah Tatap Muka di Awal 2021

Laporan : Diaz
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID – PALEMBANG, (22/12/20): Hari ini Pemerintah Kota melakukan rapat yang dipimpin oleh Walikota Palembang bersama dengan instansi terkait dalam tindak lanjut SK empat menteri yang telah memberikan izin membuka kembali sekolah tatap muka dengan syarat ketentuan yang berlaku yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah. Hal ini menjadi titik terang atas pertanyaan masyarakat kota Palembang mengenai kapan sekolah tatap muka akan kembali dilangsungkan.

Rapat yang diadakan di rumah dinas Walikota Palembang  ini menghasilkan keputusan untuk membuka sekolah dengan sangat mengedepankan protokol kesehatan, yang juga disertai dengan pernyataan dari wali murid bahwasannya bersedia anak-anaknya kembali mengikuti sekolah tatap muka.

Bencana alam pandemi Covid-19 yang telah berlangsung nyaris satu tahun penuh ini membawa pengaruh besar terhadap pola kebiasaan, seperti di perkantoran, ataupun di sekolah, dimana kegiatan-kegiatan tersebut dianjurkan dilakukan di rumah atau dikenal dengan istilah work form home.

Namun perubahan pola aktivitas demi menjaga kesehatan ini, juga akhirnya memiki dampak yang kurang baik yang secara spesifik seperti di dunia pendidikan belajar dengan daring ini berpengaruh terhadap kurangnya kegiatan sosial yang sebenarnya dibutuhkan bagi anak-anak.

Seusai rapat terkait dengan SK empat menteri yang menganjurkan kembali dibukanya proses belajar tatap muka. Walikota Palembang H. Harnojoyo menjelaskan bahwa di Palembang juga akan menindak lanjuti SK tersebut yang dimana sekolah baik negeri ataupun swasta akan mulai dibuka kembali di Minggu kedua pada bulan Januari.

Baca Juga :  Launching ID Card Elektronik, RD : Bentuk Transparansi Pengelolaan Anggaran Non Tunai

“Kita sudah rapat bersama satgas covid-19 terkait dengan bahwa di bulan Januari kita akan membuka kembali sekolah tatap muka.”Ungkapnya.

Secara teknis, Harnojoyo menjelaskan alasan mengapa baru di buka di Minggu kedua bulan Januari, dirinya menerangkan bahwa di awal bulan akan dilakukan persiapan dimana sekolah harus benar-benar mengedepankan protokol kesehatan.

“Untuk kesiapan ini akan langsung ditinjau oleh tim. Yang nanti kita akan membuat tim untuk memastikan bahwa sekolah itu sudah mengedepankan protokol kesehatan.” Terangnya.

Selain itu walikota Palembang H. Harnojoyo juga menambahkan terkait dengan zona, pihaknya akan melakukan peninjauan langsung dalam skala per kelurahan  untuk melihat sekolah mana saja yang aman dan siap melakukan sekolah tatap muka.

“Jadi kita akan me-report mungkin nanti Dinas Kesehatan akan melihat zona ini akan kita perkecil ke skala kelurahan, nanti per kelurahan kita akan hitung zona-zona itu, untuk sudah memenuhi standar membuka sekolah itu.” Jelasnya.

Menurut Harno, setelah ditinjau dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan, barulah sekolah tersebut dapat melaksanakan belajar tatap muka.

Baca Juga :  Bantuan UMKM Masih Terkendala, HMI MPO Gelar Dialog

“Nanti kita akan memetakan betul-betul kelurahan yang akan direkomendasikan Dinas Kesehatan. Maka nanti kita minta peryataan dari wali murid dengan bermaterai. Apabila wali murid tidak bersedia kita akan siapkan juga fasilitas belajar offline dan online.”

Selain itu sebagai instansi yang akan bertanggung jawab penuh atas kesiapan sekolah tatap muka. Ahmad Zulinto S.Pd, MM Kepala Dinas pendidikan kota Palembang lebih lanjut menjelaskan secara tegas bahwa sekolah harus benar-benar siap dalam keamanan proses belajar mengajar dengan mengedepankan protokol kesehatan.

“Sekolah akan dibuka tapi tidak semua sekolah bisa membuka tanpa mempersiapkan prokesnya. Jadi protokol kesehatan harus betul-betul kita cermati, sampai orang tua betul-betul puas dengan pelayanan itu.” Jelasnya.

Selain itu, Ahmad Zulinto menjelaskan dalam prosesnya tidak ada istirahat ataupun aktivitas-aktivitas disekolah lainnya dan dalam proses pemulangan siswa harus dilakukan secara bertahap.

“Semua kegiatan di sekolah itu ditiadakan, misalnya kantin sekolah, olahraga, ekstrakurikuler, kita hanya tok pembelajaran.

Nanti proses belajar hanya dua puluh menit tidak boleh lebih dan ketika jam sepuluh anak-anak akan pulang dengan bergelombang, tidak boleh sekaligus.”

Selain itu Kadisdik Kota Palembang, Ahmad Zulinto juga menjelaskan bahwa pihak guru juga tidak lepas dari perhatian, Guru yang memiliki latar belakang penyakit dilarang untuk datang ke sekolah yang dimana di khawatirkan sangat rentan terinfeksi virus Covid-19.

Baca Juga :  Refleksi Akhir Tahun PKC PMII SUMSEL ; Indonesia Tanpa Radikalisme

“Lebih lagi andaikan ini sudah kita buka tiba-tiba ada klaster baru, yang bermasalah, sekolah akan kita tutup. Kita tidak ada kompromi dan si anak akan kita periksa yang nanti kita kerjasama dengan Dinas Kesehatan.” Terangnya.

Di lain pihak terkait dengan zona penyebaran Covid-19 yang masih sangat rawan di kota Palembang yang masih naik turun di  warna merah dan oranye, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Dr. Fauziah M.Kes menerangkan bahwa pihaknya akan memperkecil lagi dalam skala zonasi ketingkat kelurahan dalam mengeluarkan rekomendasi.

Selanjutnya Dr. Fauziah juga menerangkan bahwa kesehatan siswa dan keluarga harus selalu rutin dikontrol dengan self assesment, dimana siswa ataupun orangtua harus mengisi formulir mengenai kondisi kesehatan sebelum mengikuti kegiatan belajar, dalam mencegah munculnya klaster baru penyebaran virus Covid-19 di dunia pendidikan.

“Untuk ini kita ada self assesment kita ke peraturan Menteri Kesehatan, dimana kalau memang nilai self assesment nya di bawah nilai kriteria nya baik si anak maupun keluarganya bisa langsung menghubungi fasilitas kesehatan. Kita akan memberikan cheklist yang isinya self assesment standar dari kementerian bahwa itu memang harus dilakukan.” Tutupnya.

Komentar