21 Maret 2021 - 13:34 WIB | Dibaca : 1,119 kali
Topik :

Ketua PBM UIN : Alasan Tim Badminton Indonesia Didepak Kurang Logis !

Laporan : Diaz
Editor : Noviani Dwi Putri

SWARAID-PALEMBANG, (21/03/2021): Kabar tentang tim nasional badminton Indonesia pada kejuaraan turnamen All England 2021 yang dipaksa mundur, menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan Indonesia pun sempat melayangkan protes atas keputusan Federasi Badminton Dunia (BWF).

Keputusan BWF tersebut setelah adanya seorang penumpang yang satu pesawat dengan tim nasional badminton Indonesia terkonfirmasi positif covid-19. Dari total 24 atlet yang di turunkan, 20 di antaranya diharuskan karantina mandiri selama 10 hari oleh NHS (lembaga kesehatan Inggris).

Bahkan atlet nasional badminton Indonesia, mendapat perlakuan tidak adil setibanya di Birmingham, Inggris. Dimana para atlet tidak dapat menggunakan lift dan harus berjalan kaki menuju hotel tempat menginap para atlet.

Semakin naas bahkan, fakta-fakta terkait tes PCR yang dijalani para atlet dan kepatuhan atlet terhadap protokol kesehatan. Bahkan sebelum terbang menuju Inggris, para atlet telah melakukan vaksinasi covid-19. Hingga pada akhirnya panitia penyelenggara All England tidak memperkenankan tes PCR ulang terhadap atlet badminton  Indonesia meski para atlet dari negara lain mengikuti tes PCR ulang.

Baca Juga :  Herman Deru Tinjau Seleksi Daerah Seni Tarung Tradisi Jelang FORNAS 2022

Dalam wawancara dengan Reporter SWARAID, Ketua UKMK Persatuan Bulutangkis Mahasiswa (PBM) UIN Raden Fatah Palembang, Anwarul Fitro mengutarakan kekecewaannya atas keputusan panitia All England 2021 dan BWF. Anwar menyimpulkan alasan didepaknya tim nasional badminton Indonesia dari turnamen All England kurang logis.

“Saya menyayangkan diskualifikasi atlet yg sudah siap, padahal mereka tidak terinfeksi covid-19 serta sebelum berangkat ke Inggris tim nasional badminton Indonesia telah mengikuti pelaksanaan vaksinasi. Seharusnya pihak Penyelenggara All England memberikan toleransi, karena alasan pendiskualifikasi yang kurang logis.” Ungkapnya.

Lebih jauh Anwar juga meminta masyarakat Indonesia untuk lebih bijak menyikapi polemik yang terjadi.

“Saya meminta masyarakat untuk bersikap dewasa dan bijak dalam menghadapi hal ini, serta pemerintah Republik Indonesia untuk tidak diam dan membela memperjuangkan atlet Indonesia di turnamen All England agar dapat bertanding.”

Komentar