2 Oktober 2024 - 04:32 WIB | Dibaca : 839 kali
Topik :

Elektabilitas Mawardi-Anita Terus Meroket, Tinggalkan Herman Deru

Laporan : Tim Swara
Editor : Noviani Dwi Putri

Swara.id | Palembang – Pertarungan kontestasi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan pada Pilkada tanggal 27 November 2024, yang telah ditetapkan oleh KPUD Provinsi Sumsel sebanyak tiga pasang yakni; nomor 1 Herman Deru-Cik Ujang, nomor urut 2 Edi Santana-Rizky Aprilia dan nomor 3 pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, semakin sengit dan terlihat unggul masing masing satu sama lainnya.

Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Riset dan Pemenangan PatraData pada beberapa media bahwa pertarungan petahana Herman Deru melawan Mawardi Yahya dalam merebut kendali orang nomor satu di Provinsi Sumatera Selatan akan dipastikan berjalan dengan keras dan seru. PatraData Dasboard System (PDS) sebagai lembaga riset dan pendampingan politik dengan bigdata yang mengembangkan algoritma politik telah melakukan simulasi peta kekuatan politik di Sumatera Selatan.

Metoda kerja platform PatraData ini sendiri memotret pemetaan politik dengan menghitung dan mengindentifikasi pola dan kecendrungan pemilih berdasarkan hasil Pemilu selama sepuluh tahun terakhir, dimana modal politik pasangan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (MATAHATI) sangatlah menjanjikan dalam pencapaian politik, partai politik pengusung pasangan MATAHATI tidak bisa dianggap sepele. Dari 6.326.348 pemilih berdasarkan DPT 2024 yang memilih pada 25.985 TPS, partai Golkar menjadi partai yang berhasil meraih suara terbanyak dengan 749.720 suara dan mendapati 12 kursi (16 persen), disusul partai Gerindra 716.413 suara atau 11 kursi (15 persen) dan partai PAN yang memperoleh 411.711 suara atau 6 kursi (8 persen) hingga total 39 persen suara.

“Pada penjelasan di beberapa media online, survey Lembaga PatraData dengan bigdata dengan Dasboard System (PDS) nya telah membuat simulasi simulasi peta kekuatan politik di wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang cukup akurat dan detail”, jelas Rio Solehuddin Sekretaris Wilayah PRIMA Sumatera Selatan.

“Penghitungan dengan pola dan kecendrungan pemilih berdasarkan hasil Pemilu sepuluh tahun terakhir di Provinsi Sumsel pada partai politik Golkar dan Gerindra serta PAN sebagai pengusung pasangan Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati atau MATAHATI akan menjadi modal kemenangan yang signifikan di Pilkada 27 November 2024 nanti. Sebab dari data pemilih 2024 di Sumsel sebanyak 6.326.348 pada 25.985 TPS, parpol Golkar berhasil meraih suara terbanyak dengan 749.720 suara untuk 12 kursi atau 16 persen, lalu partai Gerindra dengan 716.413 suara mendapatkan 11 kursi atau 15 persen, kemudian PAN 411.711 suara setara 6 kursi atau 8 persen hingga ada total 39 persen suara sebagai modal politik MATAHATI,” sambungnya kembali.

Baca Juga :  Siaga Karhutla 2020, Pemprov Sumsel Kerahkan 8000 Petugas

Dengan bergabungnya beberapa parpol parlemen, parpol non parlemen dan parpol non peserta pemilu dalam barisan pendukung Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati seperti PKB dengan 7 kursi, PPP di 2 kursi, PKN serta Hanura masing masing 1 kursi sehingga ada modal politik pemilih sebesar 4,5% tambahan. Sedangkan parpol non parlemen seperti Gelora dan Garuda ditambah PRIMA dan Bekarya sebagai parpol non peserta pemilu 2024, prediksi perolehan suara melalui struktur struktur partai nya akan dapat menambah sampai 3 persen, hingga total modal pemilih partai politik dengan pendekatan pemilih pada Pemilu serta kerja struktur partai ada 46,5 persen suara pemilih yang dapat diraih oleh pasangan MATAHATI. Kondisi ini belum ditambah dengan kerja dan kinerja 255 organ relawan MATAHATI seluruh Sumatera Selatan.

Dari ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan yang telah mendapatkan pengesahan dan nomor dari proses KPUD Sumatera Selatan, untuk paslon nomor 1 Herman Deru-Cik Ujang cukup 1 periode dan sangat berkemungkinan banyak masalah serta kasus seperti manipulasi dan akan berpengaruh pada performa kepemimpinan daerah Provinsi Sumatera Selatan kedepannya. Lalu pasangan nomor 2 Edi Santana-Rizky Aprilia, yang mencoba peruntungan di Pilkada 2024 setelah kalah di kontestasi Pemilu Legislatif 2024 untuk menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029, dapat dipastikan jawaban dari suara Rakyat kepada paslon nomor 2 apalagi ketika mereka menyampaikan program kerja yang sudah di tolak oleh rakyat pada Pemilu Februari 2024 tadi, hingga membuat Edi Santana dan Rizky Aprilia tidak terpilih.

Pilihan akhir hanya ada pada nomor 3 yaitu Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, lewat pengalaman kepemimpinan Mawardi Yahya saat jadi Bupati dua periode di Kabupaten Ogan Ilir dan berwenang melakukan program program pembangunan yang membuat Kabupaten Ogan Ilir bergerak maju dan mengeliat. Hingga pengalaman Anita Noeringhati sebagai Anggota DPRD Provinsi selama satu periode dan satu periode sebagai ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, maka sebagai salah satu program kerja prioritas seperti mengembalikan pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi rakyat sumsel seperti di era kepemimpinan Alex Noerdin dan cita cita Sumsel sebagai lumbung pangan dan energy di kepemimpinan Syahriah Oesman, dirasa tidak lah muluk muluk karena sudah ada pengalaman dan jejaknya. Ditambah lagi Mawardi Yahya sebagai anggota Dewan Pembina partai Gerindra yang jelas jelas di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang akan dilantik menjadi Presiden RI ke 8 sebagai Presiden terpilih melalui mekanisme konstitusional pada Pemilu Presiden 14 Februari 2024 tadi, akan dapat sejalan dengan mudah dan selaras sangat kuat terhadap dukungan program kerja hingga pembiayaan pembangunan di postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Baca Juga :  Lantik Pasangan HERO, Deru ; Segera Bangun PALI Lebih Maju

“Dengan bergabungnya beberapa partai politik parlemen seperti PKB 7 kursi, PPP 2 kursi, PKN dan Hanura masing masing 1 kursi, maka ada tambahan 4,5 persen suara lalu partai politik non parlemen seperti Gelora dan Garuda, kemudian partai politik bukan peserta pemilu 2024 seperti PRIMA dan Bekarya, maka praktis modal pemilih yang berpotensi di raih oleh Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati akan bertambah kalkulasi saya bisa nambah 3 persen, jadi total 46,5 persen pemilih yang akan memilih MATAHATI, persentase suara tersebut belum ditambah dengan kerja dan kinerja 250 organ relawan pendukung MATAHATI yang tersebar di seluruh Provinsi Sumatera Selatan”, kembali jelas Rio. “Untuk PRIMA sebagai partai politik non peserta pemilu 2024, kita ada struktur partai di 15 Kabupaten/Kota, yang siap menambah pasokan suara pemilih untuk nomor 3, hingga sangat logis jika ada survey yang menyampaikan kalau elektabilitas pemilih Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati saat ini sudah lebih tinggi dari elektabilitas Herman Deru”, tuturnya.

“Dari ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel yang telah ditetapkan oleh KPUD Sumatera Selatan, untuk nomor 1 Herman Deru-Cik Ujang sudah cukup 1 periode saja, apalagi pasangan ini sangat berkemungkinan banyak masalah serta kasus seperti manipulasi, hal ini akan dapat berpengaruh pada performa kepemimpinan daerah Provinsi Sumatera Selatan kedepannya, ya kurang focus membangun karena banyak masalah”, sambungnya. “Lalu pasangan nomor 2 Edi Santana dengan Rizky Aprilia, yang kembali mencoba peruntungan di Pilkada 2024 ketika sudah kalah di kontestasi Pemilu Legislatif 2024 untuk menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029, hingga dapat dipastikan ada penolakan dari rakyat Sumsel, apalagi ketika mereka nanti menyampaikan program kerja yang sudah di tolak oleh rakyat pada Pemilu Februari 2024 tadi, yang membuat Edi Santana dan Rizky Aprilia tidak terpilih, saya piker jawaban rakyat sudah jelas”, kembali dia menambahkan.

Baca Juga :  Ramu Kekuatan Menuju Pilkada 2024, Pakde Slamet Suwon ke Mawardi Yahya

“hingga pilihan terakhir hanya ada pada nomor 3 Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati, dengan pengalaman kepemimpinan pak Mawardi saat yang bersangkutan jadi Bupati dua periode di Kabupaten Ogan Ilir kemudian memiliki wewenang penuh untuk melakukan program-program pembangunan hingga membuat Ogan Ilir bergerak maju dan mengeliat, dan pengalaman Anita Noeringhati sebagai anggota DPRD Provinsi, satu periode sebagai anggota dan satu periode ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, sehingga salah satu program kerja prioritas seperti mengembalikan pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi rakyat sumsel seperti di era kepemimpinan Alex Noerdin dan cita cita Sumsel sebagai lumbung pangan dan energy di kepemimpinan Syahriah Oesman, saya rasa tidak lah muluk muluk karena sudah ada pengalaman dan jejaknya”, tambahnya. “Kemudian pak Mawardi ini anggota Dewan Pembina partai Gerindra, yang langsung di bawah Prabowo Subianto yang akan dilantik menjadi Presiden RI ke 8 tanggal 22 Oktober 2024 nanti, jadi jika beliau jadi akan sejalan dan selaras kuat, sederhananya Sumsel tidak susah minta tambahan APBD dengan Presiden yang satu partai”, pungkas Rio.

Komentar